Saturday, November 17, 2012
jangan halangi kami untuk tertawa
Standardterbang tanpa sayap
Standard
Everybody is looking for that
something
One thing that makes it all complete
You find it in the strangest places
Places you never knew it could be
Some find it in the face of their children
Some find it in their lover's eyes
Who can deny the joy it brings
When you find that special thing
You're flying without wings
Some find it sharing every morning
Some in their solitary lives
You find it in the works of others
A simple line can make you laught or cry
You find it in the deepest friendships
The kind you cherish all your life
And when you know how much
that means
You've found that special thing
You're flying without wings
So impossible as they may seem
You've got to fight for every dream
'Cause who's to know
Which one you let go
Would have made you complete
Well for me it's waking up beside you
To watch the sun rise on your face
To know that I can say I love you
At any given time or place
It's the little thing that only I know
Those are the things that make you mine
And it's like flying without wings
'Cause you're my special thing
I'm flying without wings
You're in the place my life begins
and you'll be where it ends
I'm flying without wings
And that's the joy you bring
I'm flying without wings
One thing that makes it all complete
You find it in the strangest places
Places you never knew it could be
Some find it in the face of their children
Some find it in their lover's eyes
Who can deny the joy it brings
When you find that special thing
You're flying without wings
Some find it sharing every morning
Some in their solitary lives
You find it in the works of others
A simple line can make you laught or cry
You find it in the deepest friendships
The kind you cherish all your life
And when you know how much
that means
You've found that special thing
You're flying without wings
So impossible as they may seem
You've got to fight for every dream
'Cause who's to know
Which one you let go
Would have made you complete
Well for me it's waking up beside you
To watch the sun rise on your face
To know that I can say I love you
At any given time or place
It's the little thing that only I know
Those are the things that make you mine
And it's like flying without wings
'Cause you're my special thing
I'm flying without wings
You're in the place my life begins
and you'll be where it ends
I'm flying without wings
And that's the joy you bring
I'm flying without wings
Friday, November 16, 2012
defoliasi
Standard
“DEFOLIASI”
Defoliasi
ialah pemotongan atau pengambilan bagian tanaman yang ada di atas permukaan
tanah, baik oleh manusia maupun oleh renggutan hewan itu sendiri diwaktu ternak
itu digembalakan .Defoliasi ialah pemotongan atau pengambilan bagian tanaman
yang ada di atas permukaan tanah, baik oleh manusia maupun oleh renggutan hewan
itu sendiri di waktu ternak itu digembalakan.
Pada
umumnya, semakin tua hijauan waktu dipotong, maka kadar serat kasar akan
meningkat dan kadar protein akan menurun karena makin meningkatnya
senyawa-senyawa bukan protein sebaliknya bertambahnya umur, produksi makin
meningkat pada akhirnya menyebabkan kandungan dan produksi protein semakin
lambat suatu tanaman dipotong, kandungan serat kasarnya semakin meningkat dan
nilai gizinya semakin menurun. Sebaliknya semakin panjang interval defoliasi,
makin rendah kadar protein sedangkan kadar seratnya semakin meningkat. Oleh
karena itu, maka perlu diatur jarak antara pemotongan pertama dan kedua dan
selanjutnya, jarak defoliasi pada musim penghujan sebaiknya 40 hari sekali dan
musim kemarau 60 hari.
Frekuensi
defoliasi perlu diatur oleh peternak, sebab setelah defoliasi, pertumbuhan
kembali tanaman memerlukan zat-zat yang kaya energi seperti gula dan pati. Pada
interval pemotongan yang panjang keadaan tidak mengkawatirkan tetapi pada
interval pemotongan pendek atau intensitas pemotongan yang tinggi maka
karbohidrat dalam akar akan menurun sehingga dapat mengganngu pertumbuhan
kembali. Interval pemotongan yang pendek menyebabkan tanaman memiliki kesempatan
yang kecil untuk berfotosintesis. Cadangan karbohidrat setelah defoliasi segera
dirombak oleh enzim tertentu menjadi energi. Zat tersebut kemudian dipergunakan
untuk pertumbuhan. Itulah sebabnya jarak antara pemotongan (frekuensi
defoliasi) yang pertama dan kedua perlu diatur baik-baik.
Untuk
menjamin pertumbuhan kembali (regrowth) yang optimal yang sehat dan kandungan
gizi yang baik, defoliasi diharuskan dilakukan pada periode tertentu yakni pada
akhir vegetatif atau menjelang berbunga. Di dalam praktek, biasanya defoliasi
dilakukan 40 hari sekali pada musim penghujan dan 60 hari sekali di musim
kemarau. Kesemuanya hanya bias dilakukan apabila pemeliharaan itu baik.
Perlu
dijelaskan di sini bahwa salah satu factor yang mempengaruhi pertumbuhan
kembali ialah adanya persediaan bahan makanan (food reserve) berupa karbohidrat
di dalam akar dan tunggal yang ditanggalkan setelah defoliasi. Karbohidrat ini
dihasilkan oleh proses asimilasi. Segera setalah defoliasi karbohidrat ini
dirombak oleh enzim tertentu menjadi energi untuk pertumbuhan kembali.
·
Periode Pertumbuhan
Pertumbuhan
tanaman hijauan bias dibedakan menjadi 3 periode, yaitu :
a. Periode perkecambahan atau awal pertumbuhan
a. Periode perkecambahan atau awal pertumbuhan
Yaitu periode di mana tanaman mulai
tumbuh. Jika defoliasi dilakukan pada periode ini, maka hijauan tersebut nilai
gizinya relative tinggi dan serat kasarnya pun masih rendah. Untuk
mempertahankan agar suplay hijauan tetap dalam keadaan muda, makam tanaman
harus sering dipotong. Tetapi defoliasi yang dilakukan pada periode ini kurang
menguntungkan, karena akan memperlemah pertumbuhan kembali, dengan demikian
tanaman tak ada kesempatan tumbuh kembali dengan baik, sehingga tanaman liar
akan tumbuh subur.
b.Periode
vegetative
Periode vegetatif yaitu periode sesudah
awal pertumbuhan sampai menjelang berbunga. Jika defoliasi terhadap tanaman
dilakukan pada periode ini sungguh sangat tepat atau merupakan saat pemotongan
yang optimal, sebab :
1. kandungan
nilai gizi tananam masih cukup tinggi, belum banyak yang hilang menjadi buah
(biji)
2. kandungan
serat kasarnya belum begitu tinggi.
3. Kesempatan
untuk tumbuh kembali masih baik.
4. Rasanya
masih enak (palatable)
c.
Periode berbuah
Yakni periode di mana tanaman sudah
mulai membentuk biji. Pada periode ini kandungan serat kasar tanaman sangat
tinggi. Hal ini kiranya bias dimaklumi karena semakin tua tanaman akan semakin
banyak serabut yang digenangi oleh lignin yang mengeraskannya, sehingga
kebanyakan dari sel-sel tanaman itu diselubungi oleh zat yang tak dapat dicerna
dan itulah sebabnya nilai gizi makanan akan menurun pula. Dengan sebagian
besar zat-zat makanan yang berguna bagi keperluan hewan sudah hilang untuk
pembentukan biji. Maka suatu hal yang kurang tepat apabila defoliasi itu
dilakukan pada periode ini.
·
Tinggi rendahnya batang yang ditinggalkan
Pada
saat tanaman rumput itu dipotong, bagian tanaman yang ditinggalkan tidak boleh
terlalu pendek atau terlalu tinggi. Sebab semakin pendek bagian tanaman yang
ditinggalkan, pertumbuhan kembali tanaman tersebut akan makinlambat, karena
persediaan energi (karbohidrat) dan pati yang ditinggalkan pada tunggul pun
semakin sedikit. Sehingga kesempatan berasimilasinya tanaman pun menjadi
semakin berkurang. Demikian pula sebaliknya jika pada saat defoliasi itu bagian
tanaman yang ditinggalkan terlalu tinggi pun tidak benar. Sebab hal ini akan
memberikan kesempatan terhadap pertumbuhan tunas batang saja, tetapi
pertumbuhan anakan tak bias berkembang. Itulah sebabnya maka dianjurkan kepada
para peternak agar benar-benar memperhatikan hal ini. Sebagai pedoman untuk
rumput gajah, benggala ± 10 cm dari atas tanah, rumput setaria ± 5 cm.
Contoh
penerapan defoliasi pada tanaman jagung.Ditingkat petani, budidaya tanaman
jagung sangat bervariasi. Pada saat tanaman jagung menjelang masa penuaan
(senescence), tanaman dibiarkan tua sampai menjelang panen, tetapi ada pula
yang melakukan perompesan (defoliasi) di bawah tongkol dan topping (memotong
bagian tanaman jagung di atas tongkol, berupa daun dan batang). Perlakuan
defoliasi dan topping ini dapat mengurangi hasil panen jika dilakukan secara
sembarangan tanpa memperhatikan fase-fase pertumbuhan tanaman secara tepat.
Perompesan
daun di bawah tongkol dilakukan untuk mengefisienkan proses fotosintesis yang
terjadi pada daun tua yang menyebabkan terjadinya kelembaban, juga dimaksudkan
untuk menekan terjadinya persaingan internal dalam asimilasi, asimilasi yang
diproduksi oleh daun akan didistribusikan ke seluruh bagian tanaman yang
membutuhkannya. Keberadaan daun dapat membantu kelancaran asimilat, namun dapat
pula menjadi pengguna hasil asimilat.
Perompesan
daun untuk keperluan pakan dapat dilakukan menjelang panen dengan ciri-ciri
seluruh biji sudah sempurna terbentuk, embrio sudah masak, dan pengisian bahan
kering dalam biji akan segera berhenti. Selain itu dapat pula dilakukan selama
masa vegetative tanaman dengan memperhatikan nilai LAB (Laju Asimilasi
Bersih). Perlakuan ini dapat menekan serangan penyakit daun seperti karat
(Southern Rust) dan hawar daun Helminthosporium yang sering menyerang tanaman jagung
mulai dari daun paling bawah. Sedangkan topping biasanya dilakukan menjelang
jagung dipanen, sehingga lahan di bawah jagung tua dapat segera ditanami dengan
tanaman jagung lagi atau tanaman polong-polongan. Tujuannya adalah supaya
sinar matahari dapat menyinari tanaman yang baru ditanam sehingga tanaman dapat
tumbuh baik tanpa kekurangan radiasi matahari. Dengan demikian masa tanam untuk
tanaman susulan dapat dipercepat. Selain itu, hasil brangkasan daun ini dapat
dimanfaatkan sebagai pakan ternak sapi. Topping ini dapat mempercepat masa
panen 5-7 hari. Namun demikian, perompesan (defoliasi) dan topping yang
tidak tepat waktu dapat mengurangi hasil sekitar 15-20%.
DAFTAR PUSTAKA
Budi. 2012. Purning
and Defoliation. http://blog. ub.ac.id/muktibudi /2012 /06 /22
/makalah-pruning-and-defolation/(
diakses pada 12ivember 2012)
Wawang . 2011. Gambaran
Umum Defoliasi. http://peternakan-id. blogspot. Com
/2011/08/gambaran-umum-defoliasi.html
( diakses pada 12ivember 2012)
fisiologi laktasi
Standard
FISIOLOGI LAKTASI
Fisiologi merupakan ilmu yang mempelajari
tentang fungsi-fungsi sistemorgan. lAktasi merupakan proses pengeluaran air
susu. Jadi dapat dikatakan bahwa fisiologi ternak merupakan ilmu yang
mempelajari tentang proses pengeluaran air susu dan fungsi-fungsi sistem organ
yang berperan didalamnya.
Kelenjar susu sapi
betina mulai berkembang pada waktu kehidupan fetal. Puting-puting susunya
terlihat pada waktu dilahirkan. Bila hewan betina tumbuh, susunya membesar
sebanding dengan besarnya tubuh. Sebelum hewan mencapai dewasa kelamin, maka
hanya terjadi sedikit pertumbuhan jaringan kelenjar. Bila sapi betina mencapai
dewasa kelamin, maka estrogen (dihasilkan oleh folikel dalam ovarium)
merangsang perkembangan sistema duktus yang besar. Pada setiap siklus estrus yang
berulang, jaringan kelenjar susu dirangsang untuk berkembang lebih cepat.
Setelah sapi dara mengalami beberapa kali siklus estrus, maka duktrusnya
memperlihatkan banyak cabang dalam susu. Penelitian terdahulu menganggap bahwa
tidak ada pertumbuhan sistema lobul-alveolar sebelum hewan bunting.
Setelah sapi mencapai umur 10 tahun,
produksi susu mulai berkurang, bahkan kadang-kadang diikuti adanya
kesulitan-kesulitan dalam melahirkan. Oleh karena itu perlu dipersiapkan
generasi pengganti sebagai usaha untuk peremajaan.
Laktasi terjadi pada
waktu kelahiran bersamaan dengan penurunan kadar progesteron dan esterogendi
dalam darah dan peningkatan prolaktin atau hormon laktogenik dari kelenjar
hipofisa. Dengan menggunakan hormon estrogen dan progesteron, kelenjar susu
hewan betina dara dapat ditumbuhkan dan dikembangkan sedemikian rupa sehingga
dapat dibuat berlaktasi. Oleh karena itu dimungkinkan secara buatan, merangsang
pertumbuhan kelenjar susu dan menyuruh kelenjar tersebut mengeluarkan susu.
Faktor yang mempengaruhi laktasi:
1. Kebakaan: Kesanggupan untuk menghasilkan susu
tergantung dari kondisi genetik hewan. 2. Jaringan: sekresi Faktor dasar yang
membatasi laktasi adalah jumlah jaringan kelenjar. Kelenjar susu yang kecil
tidak menguntungkan dalam laktasi, karena ketidaksanggupannya untuk
menghasilkan cukup banyak susu dan maupun menyimpannya. 3. Keadaan dan
Persistensi laktasi : Beberapa sapi sangat persisten dan laju penurunan sekresi
susunya lambat ( 2 sampai 4 persen dari produksi bulanan sebelumnya). 4. Penyakit: dapat mempengaruhi denyut jantung dan dengan
demikian mempengaruhi peredaran darah melalui kelenjar susu. 5. Makanan Laju sintesis dan difusi berbagai
komposisi susu tergantung pada konsentrasi precursor susu dalam darah.
Ambing sapi terdiri dari 4 kwartir yaitu
bagian kanan dan kiri serta bagian depan dan belakang. Tiap kwartir memiliki
kelenjar susu dan puting. Kelenjar susu menyebabkan ambing elastis.
Protein susudibentuk
dari asam amino darah. Kasein misel atau agregasi protein dan mineral
kemugkinanterjadi didalam badan golgi saat disekresi dalam sel sekresi .
laktosa secara reguler disintesis dalam sel sekresi. Darah masuk dalam sel
sekresi secara oemotik dibawah kontrol laktose, K, Na dan Cl. Komponen susu
disintesa dalam sel terutama pada retikulum enoplasma. Energi untuk RE disuplay
oleh mitokondria. Komponen-komponen ini melewati badan golgi yang bertanggung
jawab terhadap pengeluaran dari sel sebagai
tetes demi tetes kedalam rumen. Stimulus pengeluaran susu saatpemerahan
menyebabkan pengeluaran hormon oksitosin dari kelenjar pituitari pada otak
bawah dan mulailah terjadi pengeluaran susu dari ambing.
Fungsi hormonal dari
organ kelenjar mamary.
1.
Estrogen
sebagai pembentukan duktus mamary
2.
Progesteron
sebagai perkembangan alveol
3.
Prolaktin
sebagai hormon utama untuk proses lactogenesis dan memelihara susu
4.
Oksitosin
sebagai milk let down dan menekan susu keluar dari elveol dan masuk kedalam
saluran mamary.
Setelah sapi mencapai umur 10 tahun,
produksi susu mulai berkurang, bahkan kadang-kadang diikuti adanya
kesulitan-kesulitan dalam melahirkan. Oleh karena itu perlu dipersiapkan
generasi pengganti sebagai usaha untuk peremajaan.
Komposisi susu sapi:
1.
Air
2.
Material
yang termasuk di dalam lipid:
Lemak Susu,
vosvatida,
3.
Protein
4.
Karbohidrat
5.
Mineral
susu
DAFTAR PUSTAKA
Anonim a. 2008.
Fisiologi Laktasi. http://aku-anak peternakan.blogspot.com/2008/05/fisiologi laktasi.html. Diakses pada Hari Senin, 10
September 2012.
Malaka,Ratmawati.2010.Pengantar
Teknologi susu.Masagena Press.Makassar.
PROSES MENELAN, SEKRESI URINE
Standard
Dibawah
ini adalah beberapa literatur yang saya pakai dalam menyusun laporan praktikum
Ilmu Fisiologi Ternak
Di dalam mulut terkandung
kelenjar ludah yang berfungsi untuk 1) memungkinkan makanandikunyah oleh gigi
dan dibentuk ke dalam bolus, gumpalan yang dapat ditelan, 2) ptyalin, enzim
dalam saliva mengubah karbohidrat menjadi maltose serta 3) melembabkan lidah
dan bagian mulut dalam, memungkinkan mulut bergerak saat bicara. Kekurangan
saliva pada mulut menyebabkan mulut kering serta kesulitan dalam menelan.
Disamping itu ketika menelan dengan posisi terbalik serta
larynx tertahan juga tidak dapat dilakukan proses menelan dengan baik karena
larynx sebagai saluran pencernaan ditahan yang menyebabkan makanan sulit untuk
dilanjutkan atau diteruskan pada posisi selanjutnya. Demikian pula halnya pada
saat posisi terbalik dimana kepala sebagai pusat koordinasi tubuh tidak dapat
berfungsi dengan baik pada saat pencernaan karena posisi organ-organ pencernaan
terbalik dan tidak bisa melakukan aktivitas yang semestinya terutama untuk
mengunyah dan mensekresikan kelenjar saliva. Hal ini sesuai dengan pendapat
Anonimb (2010) yang menyatakan bahwa deglutisi atau proses
menelan, terbagi menjadi berbagai tahap. Pertama bergeraknya makanan atau air
melalui mulut, kemudian bergeraknya bahan tersebut ke dalam farinks selanjutnya
ke esophagus sebelum masuk ke perut. Makanan yang masuk di dalam mulut dipotong
dan dihancurkan oleh gigi dan dilembabkan oleh saliva membentuk bolus, massa
berlapis saliva. Kekurangan saliva pada mulut menyebabkan mulut kering serta
kesulitan dalam menelan.
Proses
menelan merupakan suatu proses yang kompleks, yang memerlukan setiap organ yang
berperan harus bekerja secara terintegrasi dan berkesinambungan. Dalam proses
menelan ini diperlukan kerjasama yang baik dari 6 syaraf cranial, 4
syaraf servikal dan lebih dari 30 pasang otot menelan.
Pada
proses menelan terjadi pemindahan bolus makanan dari rongga mulut ke dalam lambung.
Secara klinis terjadinya gangguan pada deglutasi disebut disfagia yaitu
terjadi kegagalan memindahkan bolus makanan dari rongga mulut sampai ke lambung.
kris
Peristaltik: adalah gerakan yang terjadi pada
otot-otot pada saluran pencernaan yang menimbulkan gerakan semacam gelombang
sehingga menimbulkan efek menyedot/menelan makanan yang masuk ke dalam saluran
pencernaan. Hal ini menjelaskan mengapa air yang kita minum tidak tumpah keluar
kembali walaupun kita minum sambil menjungkirbalikan tubuh sekalipun.
Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi jumlah urine, diantaranya sebagai berikut.
a.Jumlah air yang diminum Bila
seseorang banyak minum maka konsentrasi protein darah akan turun. Hal ini akan
menyebabkan tekanan koloid protein menurun sehingga tekanan filtrasi kurang
efektif.
b. Saraf Stimulus saraf renalis
akan menyebabkan menyempitnya arteriole aferent. Akibatnya aliran darah ke
glomerulus berkurang, tekanan darah juga berkurang sehingga filtrasi kurang
efektif.
c. Hormon atidiuretika atau ADH Hormon
yang dihasilkan oleh hipofisis posterior ini memengaruhi penyerapan air oleh
dinding tubulus. BIla kadarnya lebih, penyerapan air oleh dinding tubulus
meningkat sehingga urine yang terbentuk menurun. Sebaliknya, jika kadar air
menurun sehingga dihasilkan banyak urine. Keadaan ini disebut diabetes
insipidus.
d. Banyaknya garam yang harus dikeluarkan dari darah agar tekanan osmotiknya tetap.
e. Pada penderita diabetes mellitus, pengeluaran glukosa juga diikuti kenaikan volume urine.
Sumber: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/investigative-medicine/2311106-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-jumlah/#ixzz2CNztUQIi Slamet Prawirahartono
d. Banyaknya garam yang harus dikeluarkan dari darah agar tekanan osmotiknya tetap.
e. Pada penderita diabetes mellitus, pengeluaran glukosa juga diikuti kenaikan volume urine.
Sumber: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/investigative-medicine/2311106-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-jumlah/#ixzz2CNztUQIi Slamet Prawirahartono
Warna urine atau air seni kita
dipengaruhi oleh zat-zat atau bahan-bahan yang kita makan dan kita minum.
Karena itulah kadang warna urine berbeda, tergantung pada apa yang telah kita
konsumsi. Beberapa jenis obat-obatan yang dikeluarkan melalui ginjal atau air
seni juga akan memberikan warna tertentu pada air seni yang dikeluarkan.
Warna air seni yang dianggap
normal adalah yang jernih kekuning-kuningan, atau yang berwarna putih
jernih. .
pengeluaran
sisa metabolisme dalam bentuk urine yang di dalamnya mengandung air, amoniak
(NH3), ureum, asam urat dan garam mineral tertentu. Penderita
diabetes miletus urine mengandung glukosa.
Bernapas merupakan proses masuknya
udara pernapasan ke paru-paru dan keluarnya udara pernapasan dari paru-paru.
Bernapas terdiri dari dua proses yaitu proses inspirasi (menarik
napas/memasukan udara) dan ekspirasi (mengeluarkan udara). Masuk keluarnya
udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara dalam rongga
dada dengan tekanan udara di luar tubuh. Jika tekanan di luar rongga dada lebih
besar maka udara akan masuk. Sebaliknya, apabila tekanan dalam rongga dada
lebih besar maka udara akan keluar http://blog.uin-malang.ac.id/bayyinatul/2010/07/09/sistem-respirasi-pada-manusia-bagian-1/
muchtaroma
Subscribe to:
Posts (Atom)