hah??? penyakit Tetelo?? apaan tuhh?? kok namanya Tetelo, kenapa bukan tetegue atau tetetante atau tetemantan sekalian? kenapa Rhoma?? jadi begini anak Kuda, penyakit tetelo ini bukan penyakit yang selalu mau ngemut tete'. tapi ini adalah salah satu penyakit pada unggas. langsung aja deh, cekidot;
·
Latar
Belakang
Penyakit tetelo merupkan salah satu
penyakit pada unggas yang ditemukan pertamakali oleh Kraneveld di Indonesia
pada tahun 1926, karena menyerupai pes ayam maka disebutnya Pseudovogelpest.
Doyle pada tahun 1927 memberi nama Newcastle Disease hal
ini berasal dari nama suatu daerah di Inggris “ Newcastle on Tyne “ yang
terjangkit penyakit serupa.
Tujuh puluh
lima persen dari 100 juta populasi ayam di Indonesia masih dipelihara secara
ekstensif. Hal ini sangat menyulitkan pelaksanaan pengendalian dan
pemberantasan penyakit sehingga mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit
diderita oleh peternak di Indonesia. Sedangkan 25% ternak ayam lainnya yang
sengaja diternakkan baik oleh perusahaan atau sebagai usaha sambilan di
pekarangan rumah (back-yard farming) umumnya terhindar dari penyakit karena
peternaknya mempunyai cukup pengetahuan mengenai cara pemeliharaan ternak dan
pengendalian penyakit ternak.
Adapun Kerugian yang ditimbulkan penyakit tetelo adalah berupa kematian yang
tinggi, penurunan produksi telur serta daya tetasnya dan menghambat
pertumbuhan.
·
Rumusan
Masalah
v Bagaimana
sejarah dan pengertian penyakit Tetelo?
v Apa
Penyebab Penyebaran Penyakit Tetelo (Newcastle Disease )
v Bagaimana penanggulangan
Penyakit Tetelo (Newcastle Disease )
BAB 2
TIPUS (balao)
·
Sejarah
dan Pengertian Penyakit tetelo (Newcastle Disease )
Penyakit tetelo ditemukan
pertamakali oleh Kraneveld di Indonesia pada tahun 1926, karena menyerupai pes
ayam maka disebutnya Pseudovogelpest. Doyle pada tahun 1927 memberi
nama Newcastle Disease hal ini berasal dari nama suatu
daerah di Inggris “ Newcastle on Tyne “ yang terjangkit penyakit serupa (Balai
Penyuluhan Pertanian, 2010).
Penyakit tetelo atau juga sering
disebut penyakit samper ayam atau juga pes cekak merupakan penyakit pada ayam yang terjadi karena suatu
infeksi viral yang mengakibatkan gangguan pada saraf pernafasan. penyakit ini
biasanya terjadi disebabkan oleh virus paramyxo. Penyakit tetelo ini sering ditakuti oleh para peternak ayam karena
penyakit ini bisa menular dalam jangka waktu yang singkat, biasanya dalam kurun
waktu 3 sampai 4 hari penyakit ini akan menular ke seluruh ternak, penularan
ini bisa terjadi melalui udara, peralatan, baju, sepatu, dan burung liar yang
ada disekitar (anonim, 2011).
Penyakit tetelo menyerang unggas dan burung. Ayam ras, ayam kampung baik piaraan maupun yang liar sangat rentan, yang muda lebih rentan daripada yang dewasa dan mengakibatkan mortalitas (kematian) tinggi, sedangkan jenis kelamin tidak mempengaruhi kerentanan ini(Balai Penyuluhan Pertanian, 2010).
Penyakit tetelo menyerang unggas dan burung. Ayam ras, ayam kampung baik piaraan maupun yang liar sangat rentan, yang muda lebih rentan daripada yang dewasa dan mengakibatkan mortalitas (kematian) tinggi, sedangkan jenis kelamin tidak mempengaruhi kerentanan ini(Balai Penyuluhan Pertanian, 2010).
Kalkun
menderita tetelo tidak sehebat pada ayam, biasanya hanya menimbulkan gejala
gangguan pernafasan ringan. Itik, angsa dan entok jarang menunjukkan gejala
klinis sakit, tetapi itik dewasa umumnya telah mengandung zat kebal dalam
darahnya. Burung sebangsa betet kerentanannya sama seperti ayam(Balai
Penyuluhan Pertanian, 2010).
ND merupakan masalah besar dan momok
bagi dunia peternakan, karena penyakit ini dapat menimbulkan angka kematian
yang sangat tinggi (mencapai 100%) dan waktu penyebarannya yang sangat cepat,
baik pada ayam ras, ayam buras maupun jenis unggas lainnya. Menurut para ahli,
penyakit ini dapat menular pada manusia dengan gejala klinis conjunctivitis
(radang konjunctiva mata) walaupun kasusnya sangat jarang dijumpai. Sedangkan
pada unggas dan burung liar lainnya dengan gejala klinis berupa gejala syaraf,
gejala pernafasan dan gejala pencernaan (Papaji, 2011).
·
Penyebab
dan Penyebaran Penyakit Tetelo (Newcastle Disease )
Penyakit ND disebabkanoleh virus
dari famili Paramyxoviridae dengan genus Pneumovirus atau Paramyxovirus, dimana
virus ini dapat menghemaglutinasi darah. Penyakit ini pertama kali ditemukan
oleh Doyle pada tahun 1926 didaerah Newcastle Inggris dan pada tahun yang sama
Kraneveld menemukan virus penyakit ini di Bogor. Kejadian penyakit ini
ditemukan di seluruh dunia, dimana menyerang seluruh jenis unggas termasuk
burung liar. Virus penyakit ini dapat ditemukan pada organ-organ seperti alat
pernafasan, syaraf dan pencernaan (Papaji, 2011).
Penularan
penyakit tetelo dari satu hewan ke hewan lainnya melalui kontak, dengan hewan
sakit, skeresi, ekskresi dari hewan sakit serta juga bangkai
penderita tetelo. Jalan penularan melalui alat pencernaan dan pernafasan, virus
yang tercampur lendir atau virus yang ada dalam feses dan urine tahan dua bulan
bahkan dalam keadaan kering tahan lebih lama lagi. Demikian pula virus yang
mencemari litter (jejabah) dan lain-lain perlengkapan kandang. Hal ini
merupakan sumber penularan yang penting (Balai Penyuluhan Pertanian, 2010).
Wabah tetelo
umumnya terjadi karena perubahan dari induk semangnya sendiri, seperti kenaikan
jumlah populasi yang tidak kebal, peruban iklim yang menyebabkan stress seperti
perubahan musim kemarau kemusim hujan atau sebaliknya dan makanan kurang baik
atau keadaan lingkungan yang memungkinkan penularan itu terjadi spserti
sanitasi dan tatalaksana yang kurang baik(Balai Penyuluhan Pertanian, 2010).
Penularan dari
satu tempat ketempat lain terjadi melalui alat transportasi, pekerja kandang,
burung dan hewan lain, debu kandang, angin, serangga, makanan dan karung
makanan yang tercemar. Dapat pula melalui transportasi dari karkas ayam yang
tertular tetelo dan ayam dalam masa inkubasi. Wabah tetelo ditandai dengan mortalitas dan morbiditas tinggi.
Kematian oleh strainvelogenik type Asia paling tinggi 80-100%,
strain velogenik type Amerika 60-80%, strain mesogenikbiasanya
tidak melebihi 10% dan tiu terbatas pada ayam-ayam yang muda. Strain lentogenikakhir-akhir
ini dilaporkan banyak ditemui dialam bebas, menyebabkan infeksi yangasymptomatis (Balai
Penyuluhan Pertanian, 2010).
Penyebaran penyakit ini biasanya
melalui kontak langsung dengan ayam yang sakit dan kotorannya, melalui ransum,
air minum, kandang, tempat ransum/minum, peralatan lainnya yang tercemar oleh
kuman penyakit, melalui pengunjung, serangga, burung liar dan angin/udara
(dapat mencapai radius 5 km). Virus ND ditemukan dalam jumlah tinggi selama
masa inkubasi sampai masa kesembuhan. Virus ini terdapat pada udara yang keluar
dari pernafasan ayam, kotoran, telur-telur yang diproduksi selama gejala klinis
dan dalam karkas selama infeksi akut sampai kematian (Papaji, 2011).
·
Penanggulangan
Penyakit Tetelo (Newcastle Disease )
Berhubung penyakit ND
disebabkan oleh virus maka sampai saat ini belum ada satu jenis obat yang
efektif dapat menyembuhkan penyakit ini. Penanggulangan penyakit ND hanya dapat
dilakukan dengan dengan tindakan pencegahan (preventif) melalui program
vaksinasi yang baik. Ada dua jenis vaksin yang dapat diberikan yaitu vaksin
aktif dan vaksin inaktif. Vaksin aktif berupa vaksin hidup yang telah
dilemahkan, diantaranya yang banyak digunakan adalah strain Lentogenic terutama
vaksin Hitchner B-1 dan Lasota. Vaksin aktif ini dapat menimbulkan kekebalan
dalam kurun waktu yang lama sehingga penggunaan vaksin aktif lebih dianjurkan
dibanding vaksin inaktif. Program vaksinasi harus dilakukan dengan seksama dan
diperhatikan masa kekebalan yang ditimbulkan. Vaksinasi pertama sebaiknya
diberikan pada hari ke-empat umur ayam. Vaksinasi lanjutan pada umur empat
minggu, dan selanjutnya tiap empat bulan sesuai kebutuhan (Papaji, 2011).
Pemberian vaksin dapat
dilakukan dengan (Papaji, 2011):
- cara semprot,
- tetes (mata, hidung, mulut),
- campur air minum
- suntikan. (Dosis dan cara
pemakaian masing2 silakan dilihat pada leaflet yg ada dalam
vaksin).
Hal-hal penting yang
harus diperhatikan dalam melaksanakan vaksinasi diantaranya (Papaji, 2011):
· Vaksinasi hanya dilakukan pada ternak yang
benar-benar sehat
· Vaksin segera diberikan setelah
dilarutkan
· Hindari vaksin dari sinar matahari
langsung
· Hindari hal-hal yang dapat menimbulkan
stress berat pada ternak
· Cuci tangan dengan detergen sebelum
dan sesudah melakukan vaksinasi
Pencegahan
dititikberatkan pada sanitasi dan tatalaksana. Untuk tercapainya usaha-usaha
tersebut diatas perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut (Balai
Penyuluhan Pertanian, 2010).
1.
Sebelum kandang
dipakai harus dibersihkan dan ditabur dengan kapur yang dibubuhi NaOH
2% dengan formalin 1-2% : KmnO4 1:5000 atau fumigasi. Bila
memakai litter harus diusahakan agar tetap kering. Kandang-kandang harus tetap
dijaga kebersihannya dan ventilasinya diatur sedemikian rupa secara
terus-menerus serta diusahakan bebas dari hewan-hewan yang dapat memindahkan
virus tetelo. Selain itu kandang hendaknya harus pula kena sinar matahari.
2.
Untuk
peternakan ayam pedaging, tempat pembersihan karkas harus terpisah dari
kandang. Sisa pemotongan harus dibakar atau ditanam sedalam 2 m atau disalurkan
kedalam sumur penampung kotoran.
3.
Anak-anak ayam
harus berasal dari peternakan yang bebas penyakit tetegue.
4.
Penggunaan
karung makanan bekas harus dihindari.
5.
Dipintu masuk
disediakan tempat-tempat untuk penghapushamaan untuk orang maupun alat
angkutan.
6.
Selain itu harus
pula diperhatikan mutu dan jumlah makanan.
Ketentuan-ketentuan
tersebut diatas tidak dapat diterapkan secara menyeluruh di tanah air kita,
terlebih pada pemeliharaan ayam secara tradisional. Oleh karena itu pengebalan
dengan vaksinasi adalah cara yang terbaik untuk mencegah penyakit tetelo.
7.
Pengebalan
hewan yang peka :
Anak ayam berumur 1-7 hari divaksinasi dengan salah satu vaksin
strain lentogenikmelalui air minum, penetesan selaput lendir
(hidung, mata dan mulut) atau dengan penyemprotan. Vaksinasi dengan cara parenteral kurang
efektif karena adanya ”immunitas induk” (maternal immunity). Ayam muda
dan ayam dewasa dari bangsa petelur atau ayam kampung diberi vaksinasi ulangan
pada umur 1 bulan, 2-3 bulan dan 4-5 bulan serta selanjutnya setiap 6 bulan dengan
vaksin lentogenik atau mesogenik.Sedangkan untuk
ayam pedaging cukup diulangi pada umur 1 bulan dengan vaksin lentogenik.
Untuk risalah dan macam-macam vaksin tetelo dapat dilihat pada lampiran 1.
BAB 3
PENUTUP
·
Kesimpulan
Penyakit tetelo atau
juga sering disebut penyakit samper ayam atau juga pes cekak merupakan penyakit pada
ayam yang terjadi karena suatu infeksi viral yang mengakibatkan gangguan pada
saraf pernafasan. penyakit ini biasanya terjadi disebabkan oleh virus
paramyxo. Penyakit ND disebabkanoleh
virus dari famili Paramyxoviridae dengan genus Pneumovirus atau Paramyxovirus,
dimana virus ini dapat menghemaglutinasi darah.
DAPUS(tempat memasak)
Balai Penyuluhan Pertanian Kembang Kuning. 2011.
Penyakit Tetelo. Bogor
Papaji. 2011. Penyakit Tetelo Newcastle
Disease. http://papaji.forumotion.com/t4882-penyakit-tetelo-newcastle-desease (diakses pada
09 september 2013)