A.
Latar
Belakang
Masalah utama yang dihadapi peternak adalah pakan dimana
pakan ini dapat mencapai 70% dari harga produksi. Khususnya untuk ternak
ruminansia pakan kasar masih menjadi pakan utama. Salah satu pakan kasar yang tersedia melimpah
adalah jerami, terutama jerami padi. Hal
ini karena jerami padi merupakan limbah pertanian tanaman pangan sebagian besar
penduduk Indonesia.
Jerami padi merupakan limbah pertanian terbesar di
Indonesia. Pemanfaatan jerami sebagai pakan ternak merupakan salah satu
alternatif untuk mengurangi dampak buruk keberadaan jerami yang tidak
dimanfaatkan karena dapat menghemat penggunaan bahan pakan lain sehingga
berpotensi untuk meningkatkan populasi ternak (Rusdy, 2012). Dengan pemanfaatan
jerami padi sebagai pakan ternak diperlukan adanya perlakuan khusus untuk
meningkatkan kandungan nutrisi dan kecernaan dari jerami padi seperti dengan
perlakuan amoniasi.
Guna meningkatkan kualitas jerami padi agar dapat
dimanfaatkan oleh petani-peternak perlu penerapan suatu teknologi. Salah satu
teknik yang mudah, praktis, dan biaya rendah adalah dengan cara amoniasi.
Amoniasi merupakan pemberian senyawa nitrogen pada hijauan/jerami yang
bertujuan untuk meningkatkan kualitasnya.
B.
Rumusan
Masalah
Jerami padi memiliki potensi yang besar sebagai pakan
ternak karena ketersediaanya yang melimpah namun penggunaannya belum optimal.
Beberapa masalah yang menyebabkan jerami kurang digunakan adalah minimnya
pengetahuan peternak mengenai pemanfaatan jerami padi yang dapat digunakan
sebagai pakan. Selain itu, pengetahuan masyarakat juga masih minim mengenai
adanya perlakuan yang diberikan pada jerami seperti amoniasi.
1.
PEMBAHASAN
A.
Gambaran
Umum Jerami Padi
Limbah pertanian yang dapat dimanfaatkan bagi
kelangsungan hidup ternak yaitu jerami padi, jerami jagung, jerami
kacang-kacangan, pucuk tebu dll. Jerami
padi sangat potensial sebagai sumber pakan ternak karena mudah didapat, terutama
pada musim panen. Namun, kandungan gizi, vitamin dan mineral serta daya cerna
jerami padi relatif rendah (Kushartono,
2001). Jerami padi merupakan limbah pertanian
yang paling banyak
tersedia dan sering digunakan sebagai
pakan pada saat persediaan rumput kurang. Jerami padi
sebagai bahan pakan ruminansia yang
tergolong bahan pakan
yang berkualitas rendah, karena jerami padi tersusun oleh selulosa,
hemiselulosa, silika dan
lignin (Rusdy , 2012).
Jerami padi merupakan limbah pertanian terbesar di
Indonesia. Menurut data BPS (2011) produksi gabah kering permusim di Indonesia
pada tahun 2010 mencapai 64,9 juta ton. Dengan asumsi berat gabah dengan berat
jerami rata-rata 1 : 1, maka produksi jerami di Indonesiapermusim mencapai 64,9
juta. Apabila tiap ekor sapi dapat mengkonsumsi jerami 2% dari berat
badan/hari, maka 10 % saja dari jumlah tersebut yang diamoniasi dan diberikan
kepada ternak, dapat mensuplai pakan untuk ternak sapi yang berjumlah 15,62
juta ekor dengan berat badan 150 kg selama 133 hari (Rusdy , 2012).
Jerami padi merupakan limbah dari pertanian yang telah
diketahui sejak lama sebagai pakan untuk ternak ruminansia. Hal ini karena
jerami padi sangat berlimpah jumlahnya. akan tetapi jerami padi mempunyai nilai
pembatas sebagai pakan ternak, yaitu nilai nutrisinya yang sangat rendah (Martawidjaja,
2003).
B.
Amoniasi
Jerami Padi
Amoniasi
adalah pemberian senyawa-senyawa N pada hijauan/jerami yang bertujuan
meningkatkan kualitasnya. Sejumlah senyawa N yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kualitas jerami seperti gas amoniak, larutan amoniak, urea,
amonium bikarbonat dan urine. Amoniasi yang umum digunakan yaitu amoniasi
dengan urea (Rusdy, 2012).
Amoniasi
merupakan suatu cara pengolahan jerami padi secara kimiawi dengan menggunakan
gas amonia. Namun karena pengadaan gas amonia mahal sehingga dicarilah sumber
gas amonia yang murah dan mudah didapat. Salah stau diantaranya adalah dengan
menggunakan urea. Urea merupakan senyawa kimia yang mengandung lebih kurang 45%
unsur nitrogen. Beberapa manfaat dari amoniasi yaitu memperkaya kandungan
protein dua sampai empat kali lipat dari kandungan protein semula, meningkatkan
daya cerna, meningkatkan kuantitas konsumsi pakan. Dalam proses amoniasi,
amoniak akan berperan untuk menghidrolisa ikatan lignin-selulosa, menghancurkan
ikatan hemiselulosa, memuaikan atau mengembangkan serat selulosa sehingga
memudahkan penetrasi enzim selulosa, serta meningkatkan kadar nitrogen sehingga
kandungan protein kasar juga meningkat (Komar dalam Abdullah, 2008).
Teknik
pengolahan untuk meningkatkan
kualitas jerami padi
yang dapat dilakukan seperti dengan amoniasi menggunakan urea.
Amoniasi jerami padi menggunakan urea
dapat meningkatkan
palatabilitas, konsumsi, kecernaan
pakan dan meningkatkan non
protein nitrogen (NPN) (Bata, 2010). Urea merupakan senyawa
berbentuk kristal padat yang dapat larut dalam air lalu disemprotkan pada
jerami (metode basah), juga dapat diberikan langsung pada jerami sebagai sumber
NPN yang biasa disebut metode kering. Dekomposisi urea menjadi NH3 terjadi
secara spontan pada temperatur tinggi (diatas 1000c), tetapi pada
kondisi lapangan yang dingin kadang-kadang harus dibantu dengan pemberian enzim
urease (Rusdy, 2012).
Menurut
Kushartono (2001) Teknologi amoniasi cukup mudah, praktis, biaya rendah, dan
hasilnya cukup baik. Sumber amonia yang digunakan sebagai pengolah jerami padi
yaitu NH3 dalam bentuk gas dan NH4 dalam bentuk larutan, serta urea dalam
bentuk padat. Amonia berfungsi dan berperan dalam melarutkan sebagian dari
mineral-mineral silika, memuaikan serat kasar (selulosa) sehingga memudahkan
penetrasi enzim dan meningkatkan kandungan protein kasar akibat adanya fiksasi
nitrogen.
C.
Jerami
Padi Amoniasi Sebagai Pakan Ternak Ruminansia
Doyle et.al. (1986)
dalam Rusdy (2012) mendapatkan hasil penelitian tentang pemberian jerami padi
pada ternak ruminansia yang hanya diberi jerami tanpa perlakuan apa-apa
semuanya menurun pertambahan berat badannya. Sedangkan jerami padi yang di
amoniasi banyak yang meningkat berat badannya. Amoniasi dapat meningkatkan mutu
jerami dari ransum dibawah kebutuhan pokok (submaintenance) menjadi cukup untuk
kebutuhan pokok(maintenance), itupun harus diberikan karbohidrat, mineral dan
vitamin untuk memenuhi kebutuhan mikroba rumen dan ternak. Menurut Trach (2004)
bahwa, palatabilitas ternak yang diberikan jerami padi amoniasi meningkat dan
pertambahan berat badan ternak lebih cepat dibandingkan dengan pemberian jerami
tanpa perlakuan apa-apa.
Tabel 1. Kandungan Nutrisi Jerami
Padi
Zat Makanan
|
Kandungan Nutrisi tanpa
Amoniasia
|
Kandungan Nutrisi dengan
Amoniasib
|
Protein kasar (%)
Serat kasar (%)
Lemak kasar (%)
BETN (%)
Abu (%)
|
4,50
35
1,55
42
16,50
|
9,63
33,02
3,22
35,05
20,68
|
Sumber : a Djajanegara
dalam Kushartono (2001).
b Bata et.al (2014).
Berdasarkan data
pada Tabel 1 diatas dapat dilihat perbandingan kandungan nutrisi dari jeramiyang
diberi perlakuan amoniasi dengan yang tidak diberi perlakuan apa-apa. Jerami
padi yang telah diberikan perlakuan seperti amoniasi dapat meningkatkan
kandungan nutrisi seperti protein kasar yang sebelumnya 4,50% menjadi 9,63%
setelah dilakukan amoniasi. Selain itu, kandungan serat kasar dari jerami juga
menurun dari 35% menjadi 33,02%. Dengan adanya peningkatan kandungan protein kasar
dan penurunan serat kasar, maka kualitas dan kecernaan jerami padi dapat
ditingkatkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Zorillarios et.al
dalam Bata (2014) bahwa, Salah satu upaya
untuk meningkatkan kecernaan jerami
padi adalah dengan
cara amoniasi karena dapat
meningkatkan kandungan
nitrogen dan degradasi
selulosa.
Preston (1987)
dalam Rusdy (2012) melaporkan bahwa sapi yang diberikan jerami padi tanpa
amoniasi dan ditambahkan bekatul 1,0. 2,5.\ Dan 2,0 kg/hari meningkat berat
badannya masing-masing sebesar 0,38. 0,52 dan 0,58 kg/hari sedangkan yang
diberikan jerami padi amoniasi dan ditambahkan bekatul meningkat berat badannya
masing-masing 0,59. 0,72 dan 0,87 kg/hari.
Tabel
2. Kecernaan Zat-Zat Makanan Jerami Padi
Jerami Padi tanpa
Amoniasi
|
Jerami Padi Amoniasi
|
|
Bahan Organik (%)
|
50,57
|
60,51
|
NDF (%)
|
46,51
|
60,51
|
Bahan Kering (%)
|
40,65
|
50,9
|
TDN (%)
|
38,59
|
46,37
|
Energi Tercerna (Kcal/g)
|
1,45
|
1,99
|
Sumber
: Chuzaemi dalam Rahadi (2008).
Berdasarkan data
pada Tabel 2 diatas dapat dilihat kecernaan jerami padi amoniasi labih tinggi
dibandingkan dengan jerami padi tanpa amoniasi hal ini karena dalam perlakuan
amoniasi akan merusak ikatan ester antara lignin dengan karbohidrat struktural.
Hal ini sesuai dengan pendapat Rahadi (2008) bahwa Perlakuan terhadap jerami
sebelum diberikan ke ternak bertujuan untuk meningkatkan kecernaan dengan jalan
meningkatkan tingkat kelarutan lignin atau mengurangi ikatan hidrogen antara
lignin atau komponen fenolik dan fraksi dinding sel jerami padi terutama
selulosa
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Pemanfaatan jerami sebagai pakan ter nak
merupakan suatu alternatif untuk
mengehemat penggunaan bahan pakan karena keberadaan jerami padi yang melimpah.
Untuk memanfaatkan jerami padi sebagai pakan ternak diperlukan
perlakuan-perlakuan khusus seperti amoniasi untuk meningkatkan kandungan
nutrisi dan tingkat kecernaan dari jerami padi.
B.
Saran
Sebaiknya dalam melakukan amoniasi
jerami padi menggunakan urea karena selain murah dan sederhana urea juga lebih
aman dan mudah dijumpai dimana-mana.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, A. 2008. Pembuatan
Jerami Padi Amoniasi Sebagai Sumber Pakan Ternak Potensial di Kecamatan Ujung
Loe Kabupaten Bulukumba. http://inaabdullah.blogspot.com/2008/10/pembuatan-jerami-padi-amoniasi-sebagai.html.
Diakses pada 05 Mei 2014.
Bata, M. 2010.Penambahan molases untuk meningkatkan
kualitas amoniasi jerami padi dan pengaruhnya terhadap produk fermentasi rumen
secara in-vitro. Fakultas Peternakan
Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.10(1):15.
Bata, M. 2014. Tingkah laku makan sapi peranakan ongole yang diberi pakan
berbasis jerami padi amoniasi dengan
metode pemberian yang berbeda.Fakultas Peternakan, Universitas Jenderal
Soedirman, Purwokerto.14(1):17
Kushartono. 2001. Teknik
Penyimpanan Dan Peningkatan Kualitas Jerami Padi Dengan Cara Amoniasi.
Buletin Teknik Pertanian, Jakarta.
Martawidjaja. 2003. Pemanfaatan jerami padi sebagai
pengganti rumput untuk ternak ruminansia kecil. Balai Penelitian Ternak, Bogor.
13(3):119.
Rahadi. 2008. Pembuatan
Amoniasi Urea Jerami Padi. http//ilmuternak.wordpress.com. diakses pada 03
Juni 2014.
Rusdy, M. 2012.Jerami
Amoniasi Sebagai Pakan Alternatif untuk Ternak Ruminansia. Membumi
Publishing. Makassar.
Trach, Nguyen. 2004. An evaluation of adoptability of
alkali treatment of rice straw as feed for growing beef cattle under
smallholders' circumstances. Hanoi Agricultural University, Vietnam16(7):2004.