PENDAHULUAN
·
Latar Belakang
hah?? birahii? iya,, kalian gak salah baca. BI RA HI,, atau dalam bahasa kerennya disebut ngaceng,hahah
Pada ternak mamalia dewasa fluktuasi berbagai hormon reproduksi dikenal sebagai siklus estrus yang terdiri atas proestrus, estrus, mesestrus dan diestrus atau secara global umunya dikenal dengan phase folikel (fase pertumbuhan, yang ditandai dengan level estrogen tinggi, sedangkan fase luteal memiliki waktu yang cukup panjang ditandai dengan perkembangan corpus luteum dan kadar progreteron tinggi) sekresi FSH terjadi secara ritmis selama 4-5 hari sebelum birahi, menjelang fase luteal berakhir konsentrasi FSH dalam plasma meningkat dan akan merangsang pertumbuhan folikel.
Pada ternak mamalia dewasa fluktuasi berbagai hormon reproduksi dikenal sebagai siklus estrus yang terdiri atas proestrus, estrus, mesestrus dan diestrus atau secara global umunya dikenal dengan phase folikel (fase pertumbuhan, yang ditandai dengan level estrogen tinggi, sedangkan fase luteal memiliki waktu yang cukup panjang ditandai dengan perkembangan corpus luteum dan kadar progreteron tinggi) sekresi FSH terjadi secara ritmis selama 4-5 hari sebelum birahi, menjelang fase luteal berakhir konsentrasi FSH dalam plasma meningkat dan akan merangsang pertumbuhan folikel.
Dalam waktu yang cukup singkat dibawah
pengaruh FSH dan estradiol 17 ß terjadi pembentukan reseptor-reseptor untuk
kedua macam hormon tersebut, sedangkan pada sel-sel granula juga terjadi
induksi pembentukan reseptor untuk LH.
Ditinjau dari produksi susu yang tinggi dan
kondisi pakan yang buruk, maka hipofungsi ovarium mungkin adalah penyebab utama
kegagalan reproduksi pada sapi perah. Kegagalan estrus atau anestrus pada
ternak sapi merupakan gejala utama dari banyak faktor lain yang mempengaruhi
siklus birahi. Anestrus akibat hipofungsi ovarium sering berhubungan dengan
gagalnya sel-sel folikel menanggapai rangsangan hormonal, adanya perubahan
kuantitas maupun kualitas sekresi hormonal, menurunnya rangsangan yang
berhubungan dengan fungsi hipotalamus
TINJAUAN
PUSTAKA
·
Pengertian Siklus Birahi
Berahi atau estrus atau
heat, didefinisikan sebagai periode waktu dimana betina menerima kehadiran
pejantan, kawin , atau dengan kata lain dara atau betina sudah aktif aktivitas
sexualitasnya. Lamanya waktu siklus berahi dari seekor hewan dihitung dari
mulai munculnya berahi, sampai munculnya berahi lagi pada periode berikutnya.
·
Periode Siklus Berahi
Lamanya waktu yang
digunakan dalam sertiap periode berbeda-beda dalam setiap spesies.
Beberapa Spesies Hewan Ternak
Sapi
|
Domba
|
Kambing
|
Babi
|
kuda
|
|
Siklus
Birahi(hari)
|
21
|
17
|
20
|
20
|
22
|
Matestrus(hari)
|
3-4
|
2-3
|
-
|
-
|
2-3
|
Diestrus(hari)
|
10-14
|
10-12
|
-
|
-
|
10-12
|
Proetrus(hari)
|
3-4
|
2-3
|
2-3
|
2-3
|
2-3
|
Estrus
(jam)
|
12-18
|
24-36
|
24-36
|
34-38
|
96-192
|
A. PROESTRUS
Periode ini dimulai
dari saat beregrasinya corpus luteum sampai hewan benar-benar berahi. Pada saat
ini hewan telah memperlihatkan tanda-tanda berahi,tetapi belum bersedia untuk
melakukan kopulasi. Hal ini mungkin disebabkan karena kadar estrogen yang dihasilkan
oleh folikel belum cukup untuk memalingkan kehendak betina untuk menerima hewan
jantan. Perubahan alat kelamin bagian dalam, terlihan pada ovariumnya, dimana
terjadi pertumbuhan folikel yang cepat sekali dari folekel terties menjadi
folikel de Graaf. Uterus dan oviductebih banyak mengandung pembuluh darah dari
pada biasanya. Kelenjer-kelenjer endo metrium tumbuh memanjang, cervix mulai
merilex dan kelenjer-kelenjer lendir mulai bereaksi.
Berdasarkan kadar
hormon yang dihasilkan oleh ovarium, beberapa ahli reproduksi membagi siklus
berahi atas 2 fase yaitu:
-
Fase Estrogenik (fase folikel)
-
Fase ini menggabungkan fase proestrus
dan estrus
-
Fase Prostegenik (fase luteal)
-
Fase ini menggabungkan fase Etestrus dan
diestrus
B. ESTRUS
Periode ini dapat
ditandai dari tingkah laku hewan yang bersangkutan,seperti:
-
Berusaha menunggangi sapi lain
-
Vulva membengkak dan dari vulva keluar
lendir yang jernih yang biasanya melekat pada bagian pantat atau flankks
-
Aktivitas fisik meningkat pada hari
berahi, sapi keliatan gelisah ingin keluar kandang
-
Melenguh-lenguh dan pangkal ekor
terlihat sedikit terangkat
-
Pada sapi betina dara, pada waktu
berahisering terlihat vulvanya bewarna sedikit kemerah-merahan
Pada sore hari lama
berahinya lebih lebih panjang sekitar 2-4 jam. Saat terjadinya ovulasi bila
dihubungkan dengan berahi, pada sapi adalah 10-12 jam sesudah akhir berahi,pada
doba pada pertengahan akhir berahi, pada babi sekitar pertengahan berahidan
pada kuda satu sampai dua hari sebelum berahi berakhir.
C. METESTRUS (POSTESTRUS)
Periode ini ditandai
dengan tidak terlihat tau telah terhentinyaberahi. Sel-sel granulosa folikel
dibagian bekas ovum yang berevolusi betrtumbuh dengan cepat membentuk corpus
luteum (corpora klutea pada hewan yang multipel ovulasi) dibawah pengaruh LH
dari Adenohypophysa. Corpus luteum yang terbentuk menghasilkan progesteron,
yang menghambatsekresi FSH. Akibatnya pematangan folikel tertier menjadi
folikal de Graaf terhenti. Pada saat ini terjadi perubahan pada uterus untuk
menyiapkan diri memelihara perkembangan embrio. Pada sapi selama awal metestrus
kadang-kadang terlihat pendarahan (haemorrhagi). Pendarahan ini disebabkan
karena pecahnya kapiler yang sangat hiperhaemis pada lapisan epitel dinding
uterus akibat penurunan estrogen.
D. DIESTRUS
Periode dietrus adalah
periode terpanjang diantara keempat periode siklus berahi.Periode ini terjadi
pada hari kelima pada sapi,pada babi dan domba hari keempat, dan hari kedelapan
pada kuda. Dalam periode ini corpus luteum sudah berfungsi sepenuhnya. Endometrium
menebal, kelenjer dan urat daging uterus berkembanmg untuk merawat embrio dari
hasil pembuahan danuntuk pembentukan plasenta. Bila nmemang terjadi pembuahan
keadaan ini berlanjut sealama kebuntingan,dan corpus luteum tetap bertahan
sampai terjadi kelahiran, dan corpus lutemnya dinamakan corpus luteum
gravidatum. Bila tidak terjadi pembuahan, corpus luteum akan beregrasi. Pada
sapi regresi corpus luteum terjadi pada hari ke-16 atau 17 siklus berahi.
E. Anestrus
Anestrus mengacu pada fase siklus seksual
ketika beristirahat. Ini biasanya sebuah acara musiman dan dikendalikan oleh
paparan cahaya melalui kelenjar pineal yang melepaskan melatonin. Melatonin
dapat menahan rangsangan reproduksi-hari panjang peternak dan merangsang
reproduksi di hari pendek peternak. Melatonin berpikir untuk bertindak dengan
mengatur hipotalamus kegiatan denyut gonadotropin-releasing hormone. Anestrus
diinduksi oleh waktu tahun, kehamilan, laktasi, signifikan sakit, dan mungkin
usia.
·
Mekanisme Hormonal dalam Siklus Birahi
Pada dasrnya siklus
berahi diatur oleh oleh keseimbangan antara hormon-hormon steroid dan protein
dari ovarium dan hormonp-hormon gonadotropin dari hipopisa anterior.
Progesteron mempunyai suatu pengaruih dominan terhadap siklus berahi. Selama
periode diestrus, ketika konsentrasi progesteron tinggi, konsentrasi FSH, LH
dan sisa total Estrogen relatif rendah. Saat ini pada beberapa spesies dapat
dideteksi adanya pertubuhan folikel, tetapi sangat lambat bila dibandingkan
bila yang terjadi 2 atau3 hari menjelang terjadinya ovulasi. Demikian juga
selama kebuntingan, konsentrasi progesteron yang tinggi menahan pelepasan
hormon-hormon gonadotropin ytanng dapat menyebabkan munculnya tingkah laku
berahi. Kejadian ini merupakan kontrol dari progesteron terhadap hormon gonadotropin,
dengan mekanisme kerja umpan balik negatif.
Pada akhir diestrus,
PGF 2-alpha dari uterus menyebabkan tejadinya regresi corpus luteum. Bersamaan
dengan ini terlihat konsentrasi progesteron dalam dalah menurun dengan tajam.
Penurunan yang tiba-tiba ini menyebabkan timbulnya rangsangan pada hipofisis
anteerior, ditambah deangan hilangnya blokade dari progesteron menyebabkan
terjadinya pelepasan FSH,LH dan LTH. Dengan bertumbuhnya folikel, terjadi suatu
gelombang estrogen yang menyebabkan munculnya keinginan dan tingkah laku
berahi,dan merupakan picu terhadap pelepasan LH oleh hipopisis anterior melalui
mekanisme umpan balik positif. Setelah terjadinya ovulasi, di bekas tempat ovum
yang berevolusi terbentuk corpus luteum. Menjelang hari ke 4 atau 5 siklus,
peningkatan progesteron sudah dapat dideteksi, yang merupakan petunjuk
dimulainya periode diestrus. LH dengan LTH merawat corpus luteum untuk
berfungsi pada hewan ternak. Lh bekerja untuk mempertahankan funsi ini dengan
peningkatan aliran darah melalui corpus luteum. Sebaliknya PGF 2-alpha menutup
aliran darah ke corpus luteum yang menyebabkan tidak terjadinya sintesis
progestin oleh corpus luteum, dan regresi corpus luteum.
PENUTUP
·
Kesimpulan
-
Berahi atau estrus atau heat,
didefinisikan sebagai periode waktu dimana betina menerima kehadiran pejantan,
kawin , atau dengan kata lain dara atau betina sudah aktif aktivitas
sexualitasnya. Lamanya waktu siklus berahi dari seekor hewan dihitung dari
mulai munculnya berahi, sampai munculnya berahi lagi pada periode berikutnya.
-
Terdapat empat fase dalam siklus birahi
yaitu proestrus, estrus, matestrus, diestrus an anestrus.
DAFTAR PUSTAKA
Dhan.2009. Siklus Birahi pada Sapi. http://nurahmadhan. blogspot. com/
2009/12/siklus-birahi-pada-ternak.html
Junaedi. 2011. Siklus birahi. http://peternakanjunaedi.
blogspot.com/ 2011 /03/praktikum-pengamatan-birahi-pada-sapi.html
Sonjaya, H. 2012. Fisiologi Ternak. Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin,
Makassar.
0 komentar:
Post a Comment