FISIOLOGI LAKTASI
Fisiologi merupakan ilmu yang mempelajari
tentang fungsi-fungsi sistemorgan. lAktasi merupakan proses pengeluaran air
susu. Jadi dapat dikatakan bahwa fisiologi ternak merupakan ilmu yang
mempelajari tentang proses pengeluaran air susu dan fungsi-fungsi sistem organ
yang berperan didalamnya.
Kelenjar susu sapi
betina mulai berkembang pada waktu kehidupan fetal. Puting-puting susunya
terlihat pada waktu dilahirkan. Bila hewan betina tumbuh, susunya membesar
sebanding dengan besarnya tubuh. Sebelum hewan mencapai dewasa kelamin, maka
hanya terjadi sedikit pertumbuhan jaringan kelenjar. Bila sapi betina mencapai
dewasa kelamin, maka estrogen (dihasilkan oleh folikel dalam ovarium)
merangsang perkembangan sistema duktus yang besar. Pada setiap siklus estrus yang
berulang, jaringan kelenjar susu dirangsang untuk berkembang lebih cepat.
Setelah sapi dara mengalami beberapa kali siklus estrus, maka duktrusnya
memperlihatkan banyak cabang dalam susu. Penelitian terdahulu menganggap bahwa
tidak ada pertumbuhan sistema lobul-alveolar sebelum hewan bunting.
Setelah sapi mencapai umur 10 tahun,
produksi susu mulai berkurang, bahkan kadang-kadang diikuti adanya
kesulitan-kesulitan dalam melahirkan. Oleh karena itu perlu dipersiapkan
generasi pengganti sebagai usaha untuk peremajaan.
Laktasi terjadi pada
waktu kelahiran bersamaan dengan penurunan kadar progesteron dan esterogendi
dalam darah dan peningkatan prolaktin atau hormon laktogenik dari kelenjar
hipofisa. Dengan menggunakan hormon estrogen dan progesteron, kelenjar susu
hewan betina dara dapat ditumbuhkan dan dikembangkan sedemikian rupa sehingga
dapat dibuat berlaktasi. Oleh karena itu dimungkinkan secara buatan, merangsang
pertumbuhan kelenjar susu dan menyuruh kelenjar tersebut mengeluarkan susu.
Faktor yang mempengaruhi laktasi:
1. Kebakaan: Kesanggupan untuk menghasilkan susu
tergantung dari kondisi genetik hewan. 2. Jaringan: sekresi Faktor dasar yang
membatasi laktasi adalah jumlah jaringan kelenjar. Kelenjar susu yang kecil
tidak menguntungkan dalam laktasi, karena ketidaksanggupannya untuk
menghasilkan cukup banyak susu dan maupun menyimpannya. 3. Keadaan dan
Persistensi laktasi : Beberapa sapi sangat persisten dan laju penurunan sekresi
susunya lambat ( 2 sampai 4 persen dari produksi bulanan sebelumnya). 4. Penyakit: dapat mempengaruhi denyut jantung dan dengan
demikian mempengaruhi peredaran darah melalui kelenjar susu. 5. Makanan Laju sintesis dan difusi berbagai
komposisi susu tergantung pada konsentrasi precursor susu dalam darah.
Ambing sapi terdiri dari 4 kwartir yaitu
bagian kanan dan kiri serta bagian depan dan belakang. Tiap kwartir memiliki
kelenjar susu dan puting. Kelenjar susu menyebabkan ambing elastis.
Protein susudibentuk
dari asam amino darah. Kasein misel atau agregasi protein dan mineral
kemugkinanterjadi didalam badan golgi saat disekresi dalam sel sekresi .
laktosa secara reguler disintesis dalam sel sekresi. Darah masuk dalam sel
sekresi secara oemotik dibawah kontrol laktose, K, Na dan Cl. Komponen susu
disintesa dalam sel terutama pada retikulum enoplasma. Energi untuk RE disuplay
oleh mitokondria. Komponen-komponen ini melewati badan golgi yang bertanggung
jawab terhadap pengeluaran dari sel sebagai
tetes demi tetes kedalam rumen. Stimulus pengeluaran susu saatpemerahan
menyebabkan pengeluaran hormon oksitosin dari kelenjar pituitari pada otak
bawah dan mulailah terjadi pengeluaran susu dari ambing.
Fungsi hormonal dari
organ kelenjar mamary.
1.
Estrogen
sebagai pembentukan duktus mamary
2.
Progesteron
sebagai perkembangan alveol
3.
Prolaktin
sebagai hormon utama untuk proses lactogenesis dan memelihara susu
4.
Oksitosin
sebagai milk let down dan menekan susu keluar dari elveol dan masuk kedalam
saluran mamary.
Setelah sapi mencapai umur 10 tahun,
produksi susu mulai berkurang, bahkan kadang-kadang diikuti adanya
kesulitan-kesulitan dalam melahirkan. Oleh karena itu perlu dipersiapkan
generasi pengganti sebagai usaha untuk peremajaan.
Komposisi susu sapi:
1.
Air
2.
Material
yang termasuk di dalam lipid:
Lemak Susu,
vosvatida,
3.
Protein
4.
Karbohidrat
5.
Mineral
susu
DAFTAR PUSTAKA
Anonim a. 2008.
Fisiologi Laktasi. http://aku-anak peternakan.blogspot.com/2008/05/fisiologi laktasi.html. Diakses pada Hari Senin, 10
September 2012.
Malaka,Ratmawati.2010.Pengantar
Teknologi susu.Masagena Press.Makassar.
0 komentar:
Post a Comment