Dibawah
ini adalah beberapa literatur yang saya pakai dalam menyusun laporan praktikum
Ilmu Fisiologi Ternak
Di dalam mulut terkandung
kelenjar ludah yang berfungsi untuk 1) memungkinkan makanandikunyah oleh gigi
dan dibentuk ke dalam bolus, gumpalan yang dapat ditelan, 2) ptyalin, enzim
dalam saliva mengubah karbohidrat menjadi maltose serta 3) melembabkan lidah
dan bagian mulut dalam, memungkinkan mulut bergerak saat bicara. Kekurangan
saliva pada mulut menyebabkan mulut kering serta kesulitan dalam menelan.
Disamping itu ketika menelan dengan posisi terbalik serta
larynx tertahan juga tidak dapat dilakukan proses menelan dengan baik karena
larynx sebagai saluran pencernaan ditahan yang menyebabkan makanan sulit untuk
dilanjutkan atau diteruskan pada posisi selanjutnya. Demikian pula halnya pada
saat posisi terbalik dimana kepala sebagai pusat koordinasi tubuh tidak dapat
berfungsi dengan baik pada saat pencernaan karena posisi organ-organ pencernaan
terbalik dan tidak bisa melakukan aktivitas yang semestinya terutama untuk
mengunyah dan mensekresikan kelenjar saliva. Hal ini sesuai dengan pendapat
Anonimb (2010) yang menyatakan bahwa deglutisi atau proses
menelan, terbagi menjadi berbagai tahap. Pertama bergeraknya makanan atau air
melalui mulut, kemudian bergeraknya bahan tersebut ke dalam farinks selanjutnya
ke esophagus sebelum masuk ke perut. Makanan yang masuk di dalam mulut dipotong
dan dihancurkan oleh gigi dan dilembabkan oleh saliva membentuk bolus, massa
berlapis saliva. Kekurangan saliva pada mulut menyebabkan mulut kering serta
kesulitan dalam menelan.
Proses
menelan merupakan suatu proses yang kompleks, yang memerlukan setiap organ yang
berperan harus bekerja secara terintegrasi dan berkesinambungan. Dalam proses
menelan ini diperlukan kerjasama yang baik dari 6 syaraf cranial, 4
syaraf servikal dan lebih dari 30 pasang otot menelan.
Pada
proses menelan terjadi pemindahan bolus makanan dari rongga mulut ke dalam lambung.
Secara klinis terjadinya gangguan pada deglutasi disebut disfagia yaitu
terjadi kegagalan memindahkan bolus makanan dari rongga mulut sampai ke lambung.
kris
Peristaltik: adalah gerakan yang terjadi pada
otot-otot pada saluran pencernaan yang menimbulkan gerakan semacam gelombang
sehingga menimbulkan efek menyedot/menelan makanan yang masuk ke dalam saluran
pencernaan. Hal ini menjelaskan mengapa air yang kita minum tidak tumpah keluar
kembali walaupun kita minum sambil menjungkirbalikan tubuh sekalipun.
Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi jumlah urine, diantaranya sebagai berikut.
a.Jumlah air yang diminum Bila
seseorang banyak minum maka konsentrasi protein darah akan turun. Hal ini akan
menyebabkan tekanan koloid protein menurun sehingga tekanan filtrasi kurang
efektif.
b. Saraf Stimulus saraf renalis
akan menyebabkan menyempitnya arteriole aferent. Akibatnya aliran darah ke
glomerulus berkurang, tekanan darah juga berkurang sehingga filtrasi kurang
efektif.
c. Hormon atidiuretika atau ADH Hormon
yang dihasilkan oleh hipofisis posterior ini memengaruhi penyerapan air oleh
dinding tubulus. BIla kadarnya lebih, penyerapan air oleh dinding tubulus
meningkat sehingga urine yang terbentuk menurun. Sebaliknya, jika kadar air
menurun sehingga dihasilkan banyak urine. Keadaan ini disebut diabetes
insipidus.
d. Banyaknya garam yang harus dikeluarkan dari darah agar tekanan osmotiknya tetap.
e. Pada penderita diabetes mellitus, pengeluaran glukosa juga diikuti kenaikan volume urine.
Sumber: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/investigative-medicine/2311106-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-jumlah/#ixzz2CNztUQIi Slamet Prawirahartono
d. Banyaknya garam yang harus dikeluarkan dari darah agar tekanan osmotiknya tetap.
e. Pada penderita diabetes mellitus, pengeluaran glukosa juga diikuti kenaikan volume urine.
Sumber: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/investigative-medicine/2311106-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-jumlah/#ixzz2CNztUQIi Slamet Prawirahartono
Warna urine atau air seni kita
dipengaruhi oleh zat-zat atau bahan-bahan yang kita makan dan kita minum.
Karena itulah kadang warna urine berbeda, tergantung pada apa yang telah kita
konsumsi. Beberapa jenis obat-obatan yang dikeluarkan melalui ginjal atau air
seni juga akan memberikan warna tertentu pada air seni yang dikeluarkan.
Warna air seni yang dianggap
normal adalah yang jernih kekuning-kuningan, atau yang berwarna putih
jernih. .
pengeluaran
sisa metabolisme dalam bentuk urine yang di dalamnya mengandung air, amoniak
(NH3), ureum, asam urat dan garam mineral tertentu. Penderita
diabetes miletus urine mengandung glukosa.
Bernapas merupakan proses masuknya
udara pernapasan ke paru-paru dan keluarnya udara pernapasan dari paru-paru.
Bernapas terdiri dari dua proses yaitu proses inspirasi (menarik
napas/memasukan udara) dan ekspirasi (mengeluarkan udara). Masuk keluarnya
udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara dalam rongga
dada dengan tekanan udara di luar tubuh. Jika tekanan di luar rongga dada lebih
besar maka udara akan masuk. Sebaliknya, apabila tekanan dalam rongga dada
lebih besar maka udara akan keluar http://blog.uin-malang.ac.id/bayyinatul/2010/07/09/sistem-respirasi-pada-manusia-bagian-1/
muchtaroma
0 komentar:
Post a Comment