ORGAN
REPRODUKSI PADA TERNAK
Reproduksi
adalah proses perkembangbiakan (beranak-pinak) pada ternak yang diawali dengan
bersatunya sel telur (ovum) dengan sel mani (sperma; atau peju dalam bahasa
Jawa) sehingga terbentuk tanda-tanda kehidupan dari zigot, embrio hingga fetus.
1. Organ
Reproduksi Jantan
Primer
Organ
reproduksi primer jantan adalah testis (peler dalam bahasa Jawa), testis ini
mempunyai dua fungsi ialah yaitu adalah sebagai fungsi endokrin (penghasil
hormon reproduksi) dan sebagai fungsi eksokrin (reproduksi). Fungsi endokrin
yang berkaitan dengan hormon tidak berpacu dengan waktu, artinya hormon-hormon
reproduksi tidak dipengaruhi oleh waktu, sebagai contoh birahinya ternak betina
tidak terjadi pada saat-saat tertentu melainkan karena sistem hormonal yang
otodidak, begitu pula yang terjadi pada saat ternak jantan dalam kondisi
ngaceng. Oleh karena itu, hormon tidak diproduksi oleh pabrik kimia mapun
pabrik baja, tapi hormon ini diproduksi di dalam peler. Sedangkan fungsi
eksokrin melibatkan berbagai organ reproduksi dalam pelaksanaannya.
Suhu
testis sekitar 3-5 derajat di bawah suhu tubuh, artinya apabila suhu testis ini
melebihi kondisi suhu tubuh berarti testis ini telah mengalami kondisi setengah
matang, hal ini menunjukkan bahwa ternak dalam kondisi sudah dipotong lalu
sedang direbus di dalam wajan untuk dikonsumsi oleh orang-orang yang tidak
bertanggungjawab.
Sekunder
Salah
satu contoh organ reproduksi sekunder pada ternak dan manusia ialah penis
(rudal kebajikan), penis pada ternak terbagi menjadi 3 tipe, yaitu:
-
Fibroelastis, ialah tipe penis yang
antara ngaceng dan tidaknya ternak tidak kelihatan, contoh ternak dalam kasus
ini ialah sapi dan kambing.
-
Vaskular, ialah tipe penis yang kalau
lagi ngaceng akan kelihatan jelas perbedaan ukuran, warna, bentuk bahkan
tingkat kekerasan dan tingkat kepadatannya, hal ini bisa diibaratkan cagrak
motor yang dari besi. Contoh penis tipe seperti ini ialah bangsa primata,
manusia dan bangsa jin.
-
Semi fibro-vaskuler, ialah tipe penis
vaskular yang tidak bisa ngaceng. Hal ini bisa dipengaruhi oleh penyakit yang biasa
disebut impotensi.
Pada
sebagian besar spesies mamalia, organ reproduksi eksternal jantan adalah
skrotum dan penis. Organ reproduksi internal terdiri atas gonad yang
menghasilkan gamet (sel-sel sperma) dan hormon, kelenjar aksesoris yang
mensekresikan produk yang esensial bagi pergerakan sperma, dan sekumpulan
duktus yang membawa sperma dan sekresi grandular. Ringkasnya secara anatomi,
bagian-bagian alat kelamin jantan terdiri dari; testis, epididymis, ductus
deferen, urethra, penis, dan kelenjar-kelenjar asesoris.
Testis
Gonad
indiferen sewaktu embrio dini pada betina berdiferensiasi menjadi ovarium,
sedangkan pada jantan menjadi testis. Pada semua spesies testis berkembang di
dekat ginjal, yaitu pada daerah krista genitalis primitif. Pada mamalia, testis
mengalami penurunan, tetap tinggal pada posisi disekitar daerah testis itu
berasal. Fungsi testis ada dua macam: yang menghasilkan hormon seks
jantandisebut androgen, dan yang menghasilkan gamet jantan disebut
sperma.
Epididymis
Epididymis
terdiri dari tiga bagian yaitu caput epididymis atau kepala epididymis, corpus
epididymis atau badan epididymis, dan cauda epididymis atau ekor epididymis.
Ketiga bagian ini mempunyai fungsi yang berbedada, caput berfungsi sebagai
tempat memasakan spermatozoa, corpus berfungsi sebagai transpor atau
pengangkutan spermatozoa, cauda berfungsi sebagai tempat penimbunana
spermatozoa.
Ductus
Deferen
Ductus
deferen merupakan saluran sperma lanjutan dari cauda epididymis sampai ke
urethra. Dindingnya tebal mengandung serabut-serabut urat daging yang
licin.
Ampula
Ductus Deferen
Ampula
ductus deferen adalah ductus deferen an kedua testes setelamelalui
canalisinguinalis sampai atas kandung kemih yang lambat laun menjadi membesar.
Pembesaran ini disebabkan oleh adanya kelenjar-kelenjar yang ada di dinding
ductus deferen, sedang lumennya sedikit meluas.
Urethra
Urethra
adalah saluran dari tempat bermuaranya Ampula ductus deferen sampai ujung
penis. Urethra merupakan saluran urogenitalis yang berfungsi sebagai tempat
lewatnya urine dan semen.
Kelenjar
Vesikularis
Kelenjar
vesicularis berjumlah sepasang yang terletak di kanan-kiri ampula duktus
deferens. Pada ruminansia kelenjar ini besar dan susunannya berlobus-lobus.
Saluran keluar dari kelenjar ini bermuara ke dalam urethra, secara umum
muaranya menjadi satu dengan ampula sehingga ada 2 muara di kiri dan kanan. Muara
ini disebut ostium ejaculatorium. Kadang-kadang muaranya terpisah, yaitu muara
kelenjar vesicularis berada di bagian cranial dari kelenjar ampula. Sekresi
kelenjar ini banyak mengandung protein, potasium, fruktosa, asam sitrat, asam
askorbut, vitamin dan enzim, warnanya kekuning-kuningan karena banyak
menagndung flavin dengan pH 5,7-6,2. Sekresi kelenjar vesicularis pada sapi
merupakan 50% dari total volume ejakulasi.
Kelenjar
Prostata
Pada
sapi kelenjar prostata berjumlah sepasang, berbentuk bulat dan tidak
berlobus. Kelenjar prostata terdiri dari 2 bagian, badan prosatata dan prostata
yang cryptik. Bagian badan prosatata terdapat di belakang ampula dekat diatas
urethra pars pelvina, sehingga disebut corpus prostata. Kelenjar prostata
berfungsi sebagai penghasil cairan yang encer dan mengandung ion organik (Na,
Cl, Ca, Mg) dengan pH lebih besar dari 7,0.
Kelenjar
bulbourethralis
Kelenjar
bulbourethralis berjumlah sepasang, terdapat di sebelah kanan dan kiri urethra
bulbourethralis, dibawah musculus bulbo spongiosus. Pada sapi kelenjar ini
sebesar buah kemiri, padat dan mempunyai kapsul. Kelenjar bulbourethralis
berfungsi sebagai penghasil getah kental yang berfungsi sebagai pembersih
saluran reproduksi dari sisa-sisa urine.
Penis
Penis
merupakan organ kopulatoris pada hewan jantan, mempunyai tugas ganda yaitu
pengeluaran urine dan peletakan semen ke dalam saluran reproduksi hewan betina.
Penis berbentuk silinder panjang dan bersifat fibroelastik atau kenyal. Penis
terdiri dari akar atau pangkal, badan penis dan ujung penis atau gland penis.
Dalam keadaan relaks ada bagian yang membengkok membentuk huruf S, bagian ini
disebut flexera sigmodea. Untuk memanjang dan memendek penis dilengkapi dengan
musculus retraktor penis yaitu otot yang dapat merelaks dan mengkerut
(kontraksi), dan corpus cavernosum penis yaitu otot yang dapat menegakan penis.
Penis mempunyai dua fungsi yaitu untuk menyemprotkan sperma ke dalam alat
reproduksi betina dan untuk lewatnya urine.
2. Organ
Reproduksi Betina
Primer
Ovarium
ialah organ reproduksi primer pada ternak betina yang mampu menghasilkan ovum
dalam sekejap apalagi seandainya ternak betina sedang mengalami fase birahi.
Tanda-tanda birahi pada ternak diantaranya ternak akan mengalami gelisah yang
berkepanjangan atau yang biasa disebut lagi galau menunggu ada yang
melakeninya, tanda-tanda birahi yang lain ialah ternak mungkin saja
menggesek-gesekan alat kelaminnya (yang ada di dalam pantat) ke aspal yang
panas hingga melepuh, makanya tak jarang jika ternak betina sedang birahi dari
dalam pantatnya keluar cairan bening dan keliatan melepuh itu karena panasnya
aspal.
Sekunder
Salah
satu organ reproduksi betina ialah uterus dan vagina. Uterus terbagi menjadi
beberapa tipe sesuai yang dijual di toko elektronik masa depan. Tipe-tipe ini
diantaranya ialah:
-
Duplek, ialah tipe uterus yang berarti
dua kali simple, contoh ternak yang menyukai tipe duplek ialah kelinci dan
hewan-hewan pengerat lainnya.
-
Bicornua, artinya dua tanduk. Tanduk ini
yang seharusnya tumbuh di kepala menjadi tanduk liar karena reaksi genetika dan
berkembang di dalam uterus. Contoh ternak yang menyukai tipe bicornua ialah
kambing dan sapi.
-
Bipartitus, ini artinya partus yang
biasa diawali dengan kata “bi”. Misal binatang melata, binatang merayap dan
binatang mencolot itu semua mengandung awalan bi.
Vagina
memiliki fungsi sebagai organ kopulasi (organ kawin meski tidak kawin lari),
vagina ini memiliki tingkat kekenyalan yang tinggi dan mengandung rasa anget.
Cara kawin melalui vagina ialah memasukan penis (torpedo) dengan perlahan-lahan
tapi pasti, hal ini karena sifat alami dari vagina ialah merupakan lubang
sempit yang semakin menjepit.
Organ
reproduksi betina, organ reproduksi primer, ovaria, menghasilkan ovarium dan
hormon-hormon kelamin betina. Organ-organ sekunder atau saluran reproduksi
terdiri dari tuba fallopi (oviduct), uterus, cervix, vagina dan vulva.
(Dellman, 1992).Secara anatomik alat reproduksi betina terdiri dari gonad atau
ovarium, saluran-saluran reproduksi, dan alat kelamin luar (Partodiharjo,1992).
Ovarium
Ovarium
pada sapi berbentuk bulat telur. Ukurannya relatif kecil dibanding dengan besar
tubuhnya. Ukurannya adalah panjang 2 sampai 3 cm, lebar 1 sampai 2 cm, tebal 1
sampai 2 cm, dan beratnya berkisar antara 15 sampai 19 gram. Ovarium digantung
oleh alat penggantung mesovarium dan ligamentum utero ovarika (Hardjopranjoto,
1995). Ovarium tertinggal di dalam cavum abdominalis. Ovarium mempunyai
dua fungsi, sebagai organ eksokrin yang menghasilkan sel telur atau ovum dan
sebagai organ endokrin yang mensekresikan hormon kelamin betina estrogen dan
progesterone (Santoso, 2009).
Oviduct
Oviduct merupakan
bagian yang berperan penting dalam peristiwa kopulasi saat proses reproduksi. Oviduct terdapat
sepasang (kiri dan kanan) dan merupakan saluran kecil berkelok-kelok membentang
dari depan ovarium berlanjut ke tanduk uterus. Oviduct sendiri
terdiri dari tiga bagian yaitu infundibulum, ampula, dan isthmus.
Pada masing-masing bagian memiliki keunikan tersendiri, seperti misalnya bagian
infundibulum, bagian ujung infundibulum terdapat jumbai-jumbai yang disebut fimbria.
Bagian isthmus dengan ampuladibatasi oleh suatu ampulari
ismic junction yang berperan dalam pembuahan, sedangkan batas antara isthmus dengan
uterus adalah uteri tubal junction.(Hafez, 1993)
Fungsi oviduct antara
lain pertemuan ovum dengan spermatozoa atau tempat terjadinya fertilisasi di
bagian ampula. Blakely dan Bade (1991) berpendapat bahwapembuahan
yaitu persatuan antara sel telur dan sperma, terjadi disepertiga bagian atas
darioviduct. Transport ovum yang telah dibuahi (zygot) menuju ke uterus. Hal
itu sesuai dengan pendapat Dellman dan Brown (1992), bahwa dalam ampula aktivitas silia
merupakan kekuatan utama untuk menggerakkan ovum kearah isthmus, tetapi
pada beberapa spesies kontraksi otot juga sangat berperan.
Uterus
Uterus
merupakan bagian saluran alat kelamin betina yang berbentuk buluh, berurat
daging licin, untuk menerima ova yang telah dibuahi atau embrio dari tuba
falopii (Hardjopranjoto, 1995). Uterus merupakan tempat implantasi konseptus
(zigot yang telah berkembang menjadi embrio) (Dellman dan Brown, 1992). Fungsi
uterus adalah sebagai jalannya sperma pada saat kopulasi dan motilitas
(pergerakan) sperma ke tuba falopii dibantu dengan kerja yang sifatnya
kontraktil. Uterus juga berperan besar dalam mendorong fetus serta membrannya
pada saat kelahiran (Hunter, 1995).
DAFTAR
PUSTAKA
0 komentar:
Post a Comment