Tuesday, September 3, 2013

ORGAN REPRODUKSI PADA TERNAK

Standard
ORGAN REPRODUKSI PADA TERNAK

Reproduksi adalah proses perkembangbiakan (beranak-pinak) pada ternak yang diawali dengan bersatunya sel telur (ovum) dengan sel mani (sperma; atau peju dalam bahasa Jawa) sehingga terbentuk tanda-tanda kehidupan dari zigot, embrio hingga fetus.
1. Organ Reproduksi Jantan
Primer
Organ reproduksi primer jantan adalah testis (peler dalam bahasa Jawa), testis ini mempunyai dua fungsi ialah yaitu adalah sebagai fungsi endokrin (penghasil hormon reproduksi) dan sebagai fungsi eksokrin (reproduksi). Fungsi endokrin yang berkaitan dengan hormon tidak berpacu dengan waktu, artinya hormon-hormon reproduksi tidak dipengaruhi oleh waktu, sebagai contoh birahinya ternak betina tidak terjadi pada saat-saat tertentu melainkan karena sistem hormonal yang otodidak, begitu pula yang terjadi pada saat ternak jantan dalam kondisi ngaceng. Oleh karena itu, hormon tidak diproduksi oleh pabrik kimia mapun pabrik baja, tapi hormon ini diproduksi di dalam peler. Sedangkan fungsi eksokrin melibatkan berbagai organ reproduksi dalam pelaksanaannya.
Suhu testis sekitar 3-5 derajat di bawah suhu tubuh, artinya apabila suhu testis ini melebihi kondisi suhu tubuh berarti testis ini telah mengalami kondisi setengah matang, hal ini menunjukkan bahwa ternak dalam kondisi sudah dipotong lalu sedang direbus di dalam wajan untuk dikonsumsi oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab.
Sekunder
Salah satu contoh organ reproduksi sekunder pada ternak dan manusia ialah penis (rudal kebajikan), penis pada ternak terbagi menjadi 3 tipe, yaitu:
-          Fibroelastis, ialah tipe penis yang  antara ngaceng dan tidaknya ternak tidak kelihatan, contoh ternak dalam kasus ini ialah sapi dan kambing.
-          Vaskular, ialah tipe penis yang kalau lagi ngaceng akan kelihatan jelas perbedaan ukuran, warna, bentuk bahkan tingkat kekerasan dan tingkat kepadatannya, hal ini bisa diibaratkan cagrak motor yang dari besi. Contoh penis tipe seperti ini ialah bangsa primata, manusia dan bangsa jin.
-          Semi fibro-vaskuler, ialah tipe penis vaskular yang tidak bisa ngaceng. Hal ini bisa dipengaruhi oleh penyakit yang biasa disebut impotensi.
Pada sebagian besar spesies mamalia, organ reproduksi eksternal jantan adalah skrotum dan penis. Organ reproduksi internal terdiri atas gonad yang menghasilkan gamet (sel-sel sperma) dan hormon, kelenjar aksesoris yang mensekresikan produk yang esensial bagi pergerakan sperma, dan sekumpulan duktus yang membawa sperma dan sekresi grandular. Ringkasnya secara anatomi, bagian-bagian alat kelamin jantan terdiri dari; testis, epididymis, ductus deferen, urethra, penis, dan kelenjar-kelenjar asesoris.

Testis
Gonad indiferen sewaktu embrio dini pada betina berdiferensiasi menjadi ovarium, sedangkan pada jantan menjadi testis. Pada semua spesies testis berkembang di dekat ginjal, yaitu pada daerah krista genitalis primitif. Pada mamalia, testis mengalami penurunan, tetap tinggal pada posisi disekitar daerah testis itu berasal. Fungsi testis ada dua macam: yang menghasilkan hormon seks jantandisebut androgen, dan yang menghasilkan gamet jantan disebut sperma. 
Epididymis
Epididymis terdiri dari tiga bagian yaitu caput epididymis atau kepala epididymis, corpus epididymis atau badan epididymis, dan cauda epididymis atau ekor epididymis. Ketiga bagian ini mempunyai fungsi yang berbedada, caput berfungsi sebagai tempat memasakan spermatozoa, corpus berfungsi sebagai transpor atau pengangkutan spermatozoa, cauda berfungsi sebagai tempat penimbunana spermatozoa. 
Ductus Deferen
Ductus deferen merupakan saluran sperma lanjutan dari cauda epididymis sampai ke urethra. Dindingnya tebal mengandung serabut-serabut urat daging yang licin. 
Ampula Ductus Deferen
Ampula ductus deferen adalah ductus deferen an kedua testes setelamelalui canalisinguinalis sampai atas kandung kemih yang lambat laun menjadi membesar. Pembesaran ini disebabkan oleh adanya kelenjar-kelenjar yang ada di dinding ductus deferen, sedang lumennya sedikit meluas.
Urethra
Urethra adalah saluran dari tempat bermuaranya Ampula ductus deferen sampai ujung penis. Urethra merupakan saluran urogenitalis yang berfungsi sebagai tempat lewatnya urine dan semen.
Kelenjar Vesikularis
Kelenjar vesicularis berjumlah sepasang yang terletak di kanan-kiri ampula duktus deferens. Pada ruminansia kelenjar ini besar dan susunannya berlobus-lobus. Saluran keluar dari kelenjar ini bermuara ke dalam urethra, secara umum muaranya menjadi satu dengan ampula sehingga ada 2 muara di kiri dan kanan. Muara ini disebut ostium ejaculatorium. Kadang-kadang muaranya terpisah, yaitu muara kelenjar vesicularis berada di bagian cranial dari kelenjar ampula. Sekresi kelenjar ini banyak mengandung protein, potasium, fruktosa, asam sitrat, asam askorbut, vitamin dan enzim, warnanya kekuning-kuningan karena banyak menagndung flavin dengan pH 5,7-6,2. Sekresi kelenjar vesicularis pada sapi merupakan 50% dari total volume ejakulasi.

Kelenjar Prostata
Pada sapi kelenjar prostata berjumlah sepasang, berbentuk bulat dan tidak berlobus. Kelenjar prostata terdiri dari 2 bagian, badan prosatata dan prostata yang cryptik. Bagian badan prosatata terdapat di belakang ampula dekat diatas urethra pars pelvina, sehingga disebut corpus prostata. Kelenjar prostata berfungsi sebagai penghasil cairan yang encer dan mengandung ion organik (Na, Cl, Ca, Mg) dengan pH lebih besar dari 7,0.
Kelenjar bulbourethralis
Kelenjar bulbourethralis berjumlah sepasang, terdapat di sebelah kanan dan kiri urethra bulbourethralis, dibawah musculus bulbo spongiosus. Pada sapi kelenjar ini sebesar buah kemiri, padat dan mempunyai kapsul. Kelenjar bulbourethralis berfungsi sebagai penghasil getah kental yang berfungsi sebagai pembersih saluran reproduksi dari sisa-sisa urine.
Penis
Penis merupakan organ kopulatoris pada hewan jantan, mempunyai tugas ganda yaitu pengeluaran urine dan peletakan semen ke dalam saluran reproduksi hewan betina. Penis berbentuk silinder panjang dan bersifat fibroelastik atau kenyal. Penis terdiri dari akar atau pangkal, badan penis dan ujung penis atau gland penis. Dalam keadaan relaks ada bagian yang membengkok membentuk huruf S, bagian ini disebut flexera sigmodea. Untuk memanjang dan memendek penis dilengkapi dengan musculus retraktor penis yaitu otot yang dapat merelaks dan mengkerut (kontraksi), dan corpus cavernosum penis yaitu otot yang dapat menegakan penis. Penis mempunyai dua fungsi yaitu untuk menyemprotkan sperma ke dalam alat reproduksi betina dan untuk lewatnya urine.
2.      Organ Reproduksi Betina
Primer
Ovarium ialah organ reproduksi primer pada ternak betina yang mampu menghasilkan ovum dalam sekejap apalagi seandainya ternak betina sedang mengalami fase birahi. Tanda-tanda birahi pada ternak diantaranya ternak akan mengalami gelisah yang berkepanjangan atau yang biasa disebut lagi galau menunggu ada yang melakeninya, tanda-tanda birahi yang lain ialah ternak mungkin saja menggesek-gesekan alat kelaminnya (yang ada di dalam pantat) ke aspal yang panas hingga melepuh, makanya tak jarang jika ternak betina sedang birahi dari dalam pantatnya keluar cairan bening dan keliatan melepuh itu karena panasnya aspal.



Sekunder
Salah satu organ reproduksi betina ialah uterus dan vagina. Uterus terbagi menjadi beberapa tipe sesuai yang dijual di toko elektronik masa depan. Tipe-tipe ini diantaranya ialah:
-          Duplek, ialah tipe uterus yang berarti dua kali simple, contoh ternak yang menyukai tipe duplek ialah kelinci dan hewan-hewan pengerat lainnya.
-          Bicornua, artinya dua tanduk. Tanduk ini yang seharusnya tumbuh di kepala menjadi tanduk liar karena reaksi genetika dan berkembang di dalam uterus. Contoh ternak yang menyukai tipe bicornua ialah kambing dan sapi.
-          Bipartitus, ini artinya partus yang biasa diawali dengan kata “bi”. Misal binatang melata, binatang merayap dan binatang mencolot itu semua mengandung awalan bi.
Vagina memiliki fungsi sebagai organ kopulasi (organ kawin meski tidak kawin lari), vagina ini memiliki tingkat kekenyalan yang tinggi dan mengandung rasa anget. Cara kawin melalui vagina ialah memasukan penis (torpedo) dengan perlahan-lahan tapi pasti, hal ini karena sifat alami dari vagina ialah merupakan lubang sempit yang semakin menjepit.
Organ reproduksi betina, organ reproduksi primer, ovaria, menghasilkan ovarium dan hormon-hormon kelamin betina. Organ-organ sekunder  atau saluran reproduksi terdiri dari tuba fallopi (oviduct), uterus, cervix, vagina dan vulva. (Dellman, 1992).Secara anatomik alat reproduksi betina terdiri dari gonad atau ovarium, saluran-saluran reproduksi, dan alat kelamin luar (Partodiharjo,1992).
Ovarium
Ovarium pada sapi berbentuk bulat telur. Ukurannya relatif kecil dibanding dengan besar tubuhnya. Ukurannya adalah panjang 2 sampai 3 cm, lebar 1 sampai 2 cm, tebal 1 sampai 2 cm, dan beratnya berkisar antara 15 sampai 19 gram. Ovarium digantung oleh alat penggantung mesovarium dan ligamentum utero ovarika (Hardjopranjoto, 1995). Ovarium tertinggal di dalam cavum abdominalis. Ovarium mempunyai dua fungsi, sebagai organ eksokrin yang menghasilkan sel telur atau ovum dan sebagai organ endokrin yang mensekresikan hormon kelamin betina estrogen dan progesterone (Santoso, 2009).
Oviduct
Oviduct merupakan bagian yang berperan penting dalam peristiwa kopulasi saat proses reproduksi. Oviduct terdapat sepasang (kiri dan kanan) dan merupakan saluran kecil berkelok-kelok membentang dari depan ovarium berlanjut ke tanduk uterus. Oviduct sendiri terdiri dari tiga bagian yaitu infundibulum, ampula, dan isthmus. Pada masing-masing bagian memiliki keunikan tersendiri, seperti misalnya bagian infundibulum, bagian ujung infundibulum terdapat jumbai-jumbai yang disebut fimbria. Bagian isthmus dengan ampuladibatasi oleh suatu ampulari ismic junction yang berperan dalam pembuahan, sedangkan batas antara isthmus dengan uterus adalah uteri tubal junction.(Hafez, 1993)
Fungsi oviduct antara lain pertemuan ovum dengan spermatozoa atau tempat terjadinya fertilisasi di bagian ampula. Blakely dan Bade (1991) berpendapat bahwapembuahan yaitu persatuan antara sel telur dan sperma, terjadi disepertiga bagian atas darioviduct. Transport ovum yang telah dibuahi (zygot) menuju ke uterus. Hal itu sesuai dengan pendapat Dellman dan Brown (1992), bahwa dalam ampula aktivitas silia merupakan kekuatan utama untuk menggerakkan ovum kearah isthmus, tetapi  pada beberapa spesies kontraksi otot juga sangat berperan. 
Uterus
Uterus merupakan bagian saluran alat kelamin betina yang berbentuk buluh, berurat daging licin, untuk menerima ova yang telah dibuahi atau embrio dari tuba falopii (Hardjopranjoto, 1995). Uterus merupakan tempat implantasi konseptus (zigot yang telah berkembang menjadi embrio) (Dellman dan Brown, 1992). Fungsi uterus adalah sebagai jalannya sperma pada saat kopulasi dan motilitas (pergerakan) sperma ke tuba falopii dibantu dengan kerja yang sifatnya kontraktil. Uterus juga berperan besar dalam mendorong fetus serta membrannya pada saat kelahiran (Hunter, 1995).



DAFTAR PUSTAKA



0 komentar: