Monday, February 10, 2014

manajemen sapi dara

Standard

Tugas Individu
Manajemen Ternak Potong


“MANAJEMEN PEMELIHARAAN SAPI DARA”



AWAL REZKI AWAN
        I 111 11 010



















FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013

PENDAHULUAN
Latar Belakang
            Sapi dara adalah sapi betina muda yang telah berumur satu tahun atau lebih dan belum pernah beranak. Mulai umur 3 bulan pedet sudah dapat dikategorikan sebagi sapi dara dan sudah dapat dikeluarkan dari kandang untuk melakukan gerakan badan di tempat yang terlindung. Sapi dara yang tidak diberi kesempatan melakukan gerak badan akan mengalami pertumbuhan yang terhambat dan kelemahan pada badan dan bagian kakinya mengingat hewan ini sejak kecil selalu terkurung bahkan terikat di dalam kandang pedet. Setelah berumur 3 bulan sapi dara sebaiknya ditempatkan di dalam kandang kelompok yang berjumlah anrtara 3-4 ekor, dengan jenis kelamin, umur dan berat badan yang seragam.
            Pada pemeliharaan sapi dara harus benar benar dibutuhkan manajemen yang baikdan benar karena pada masa inilah sapi akan deprsiapkan untuk bunting, karena dengan manajemen yangbaik dan benar seperti penanganan pakan dan minum yang baik, pemeliharaan yang baik serta persiapan perkawinan sehinggannantinya dapat mengahsilkan pedet yang berkualitas baik.





PEMBAHASAN
A.    Manajemen Pemeliharaan Sapi Dara
Sapi dara dipelihara agar mencapai berat badan tertentu namun jangan sampai kegemukan. Metode penggembalaan sapi dara ada tiga,yaitu Diantaranya bersama induk, Tersendiri di lapangan untuk setiap sepuluh hari, Ditambat dilapangan atau di kandang. Pemberian Tanda, Penghilangan putting Berlebih, dan Penghilangan Tanduk. Jika heifers terlalu gemuk, mungkin akan terjadi akumulasi lemak pada saluran reproduksi mereka sehingga bisa mengakibatkan berkurangnya fertilitas dan dapat mrnimbulkan distochia. Heifers yang lebih tua dan terlalu gemuk akan lebih mudah mengalami gangguan metabolisme seperti sapi laktasi pada saat calving. Heifers yang terlalu kurus juga akan mengalami penurunan fertilitas serta dikhawatirkan akan menimbukan masalah kesehatan yang lain dibandingkan dengan heifers yang bobot badannya berukuran ideal dan tumbuh secara baik.
 1. Tujuan Pembesaran Sapi Dara
            Heifers atau sapi betina merupakan sapi betina yang merupakan calon induk sudah dewasa kelamin (berumur 6-8 bulan) sampai beranak pertama kali. Mengingat tujuan utamanya sebagai calon induk maka perlu sekali diperhatikan kriteria-kriteria sebagai calon induk, antara lain :
 a. Berasal dari turunan yang mempunyai produksi susu yang tinggi
 b. Menunjukan pretumbuhan yang baik dan normal
 c. Bebas dari cacat tubuh dan penyakit
            Pembesaran sapi dara untuk dijadikan calon induk ditujukan terhadap dua kepentingan, yaitu:
 1) Pengganti Induk
 Pada suatu usaha sapi sangat sering terjadi adanya pengeluaran (culling) sapi induk dalam setiap tahunnya yang mencapai prosentase 25%. Oleh karena itu, jumlah sapi dara yang akan dijadikan seagai induk pengganti (replacement stock) seharusnya disesuaikan dengan jumlah induk yang akan di culling dan ditambah dengan jumlah mortalitas yang mungkin terjadi pada sapi dara tersebut.
 2) Pengembangan Usaha
 Pengembangan usaha dengan cara menambah populasi induk dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
 a) Membesarkan sapi dara yang berasal dari turunan sapi sendiri (self replacement).
 b) Membeli dari luar (new comer replacement).
 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan sapi dara (heifers) :
 a. Bangsa sapi
 b. Besar waktu lahir, mempunyai daya lebih besar untuk tumbuh pada waktu dewasa
 c. Pertumbuhan pada periode pedet sampai umur 6 bulan
 d. Pengaruh pakan
 e. Pengaruh kebuntingan pada waktu pertumbuhan
 3. Penyiapan Sarana dan Peralatan
            Kandang dapat dibuat dalam bentuk ganda atau tunggal, tergantung dari jumlah sapi yang dimiliki. Pada kandang tipe tunggal, penempatan sapi dilakukan pada satu baris atau satu jajaran, sementara kandang yang bertipe ganda penempatannya dilakukan pada dua jajaran yang saling berhadapan atau saling bertolak belakang. Diantara kedua jajaran tersebut biasanya dibuat jalur untuk jalan.
 Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjaga agar ternak nyaman sehingga dapat mencapai produksi yang optimal, yaitu :
 • Persyaratan secara umum :
 a. Ada sumber air atau sumur
 b. Ada gudang makanan atau rumput atau hijauan
 c. Jauh dari daerah hunian masyarakat
 d. Terdapat lahan untuk bangunan dengan luas yang memadai dan berventilasi
 e. Transportasi mudah
 f. Daerah yang tidak rawan bencana serta iklim yang cocok bagi ternak
 g. Kandang menghadap ke timur, dimungkinkan adanya intensitas sinar matahari
 h. Kebersihan kandang terjaga
 • Persyaratan secara khusus :
 a. Ukuran kandang yang dibuat untuk sapi betina dewasa adalah 1,8 x 2 m, dengan tinggi atas ± 2-2,5 m dari tanah.
 b. Ukuran bak pakan : panjang x lebar = bersih 60 x 50 cm
 c. Ukuran bak minum : panjang x lebar = bersih 40 x 50 cm
 d. Tinggi bak pakan dan minum bagian dalam 40 cm (tidak melebihi tinggi persendian siku sapi) dan bagian luar 80 cm
 e. Tinggi penghalang kepala sapi 100 cm dari lantai kandang
 f. Lantai jangan terlalu licin dan terlalu kasar serta dibuat miring (bedakan ± 3 cm). Lantai kandang harus diusahakan tetap bersih guna mencegah timbulnya berbagai penyakit. Lantai terbuat dari tanah padat atau semen, dan mudah dibersihkan dari kotoran sapi. Lantai tanah dialasi dengan jerami kering sebagai alas kandang yang hangat.
 g. Selokan bagian dalam kandang untuk pembuangan kotoran, air kencing dan air bekas mandi sapi : Lebar (L) x Dalam selokan (D) = 35 x 15 cm
 h. Selokan bagian luar kandang untuk pembuangan bekas air cucian bak pakan dan minum : L x D = 10 x 15 cm
 i. Tinggi tiang kandang sekurang-kurangnya 200 cm dari lantai kandang
 j. Atap kandang dibuat dari genteng serta luas atap 50 cm lebih luas dari bangunan sehingga air hujan tidak masuk.
 k. Letak kandang diusahakan lebih rendah dari sumber air dan lebih tinggi dari lokasi tanaman rumput. Lokasi pemeliharaan dapat dilakukan pada dataran rendah (100-500 m) hingga dataran tinggi (> 500 m). Temperatur di sekitar kandang 25-40 derajat C (rata-rata 33 derajat C) dan kelembaban 75%.
 Seluruh bagian kandang dan peralatan yang pernah dipakai harus disuci hamakan terlebih dahulu dengan desinfektan, seperti creolin, lysol, dan bahan-bahan lainnya.
 4. Macam Kandang Sapi Dara :
 a. Kandang tunggal, hanya satu baris
 b. Kandang ganda, di sebut juga tail to tail dan saling berhadapan
 5. Bahan Kandang
 Kerangka kandang dari bambu, kayu, besi, ataupun beton disesuaikan dengan model dan biaya. Atap yang digunakan bisa dari bahan alang-alang, ijuk, rumbia, genteng, asbes, seng. Jika memilih untuk ukuran rendah lebih baik menggunakan seng dengan tiang yang lebih tinggi.
 6. Kontruksi dan Peralatan Kandang
 a. Tradisional
 Bangunan sederhana, atap dari rumbia, genteng dan lantai dari tanah sedangkan peralatanya berupa tempat makan dan minum dari ember plastik. Hijauan disebarkan ke lantai bercampur dengan kotoran atau limbah lain
 b. Semi-modern
 Atap dari genteng dan dinding dari beton atau kayu, sanitasi lebih baik. Sedangkan peralatan berupa tempat makan dan minum yang berasal dari bahan beton terkadang pula menggunakan ember
 c. Modern
 Biasanya digunakan oleh perusahan-perusahan besar, lantai dari beton/batu, sanitasi baik. Peralatan yang digunakan serba canggih dari beton dan besi sementara itu tempat minum serba otomatis.
B.     Manajemen Pemeberian Pakan Sapi Dara
            Pada pemeliharaan intensif, hijauan dan makanan penguat, seperti jagung giling, dedak halus, bungkil kelapa, bungkil kacang tanah, tetes, dll. Rumput dan hijauan diberikan 10% dari BB, sedangkan makanan penguat 2-3 kg per ekor. Pemberian makanan penguat 1-2 kali sehari dan hijauan 2-3 kali sehari, air minum adlibitum. Saat kemarau panjang + hijauan awetan : silase, hay atau jerami, dimana volume makanan penguat harus ditingkatkan.
Pakan sapi terdiri dari hijauan sebanyak 60% (Hijauan yang berupa jerami padi, pucuk daun tebu, lamtoro, rumput gajah, rumput benggala atau rumput raja, daun jagung, daun ubi dan daun kacang-kacangan) dan konsentrat (40%). Umumnya pakan diberikan dua kali per hari pada pagi dan sore hari. Pemberian pakan pada sapi dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu system penggembalaan, system perkandangan atau intensif dan system kombinasi keduanya. Pakan berupa rumput bagi sapi dewasa umumnya diberikan sebanyak 10% dari bobot badan (BB) dan pakan tambahan sebanyak 1-2% dari BB. Sapi yang sedang menyusui (laktasi) memerlukan makanan tambahan sebesar 25% hijauan dan konsentrat dalam ransumnya
 Untuk sapi dara lepas sapih (umur 3 bulan-6 bulan), pemberian pakan starter (calf starter) mulai digantikan dengan formula pakan konsentrat dengan komposisi pakan protein kasar lebih dari 16 % dan TDN lebih dari 70 %. Adapun pemberian konsentrat ini dilakukan dengan cara bertahap dan di batasi maksimum 2 kg/ekor/hari. Sapi dara berumur 6 bulan keatas sudah mampu mencerna bahan makanan yang serat kasarnya tinggi karena daya cernanya sudah sempurna. Makanan terdiri dari hijauan rumput 20 kg/hari/ekor yang mengandung 12 % atau 13 % protein kasar. Apabila dalam pemeliharaanya berada pada kondisi tropis, makan perlu di tambahkan makanan penguat sebanyak 1-1,5 kg/ekor/hari, dan apabila hijauan jelek makan cukup sekali di beri konsentrat 2-3 kg/ekor/hari.
 Sumber karbohidrat berupa dedak halus atau bekatul, ampas tahu, gaplek, dan bungkil kelapa serta mineral (sebagai penguat) yang berupa garam dapur, kapur, dll.. Selain makanan, sapi harus diberi air minum sebanyak 10% dari berat badan perhari.Pemeliharaan utama adalah pemberian pakan yang cukup dan berkualitas, serta menjaga kebersihan kandang dan kesehatan ternak yang dipelihara. Pemberian pakan secara intensif dikombinasikan dengan penggembalaan Di awal musim kemarau, setiap hari sapi digembalakan. Di musim hujan sapi dikandangkan dan pakan diberikan menurut jatah. Penggembalaan bertujuan pula untuk memberi kesempatan bergerak pada sapi guna memperkuat kakinya.
 Hal - hal yang perlu diperhatikan apabila ternak dilepas di padang rumput :
 a. Apakah sapi tersebut sudah terbiasa makan makanan yang mengandung serat kasar
 b. Harus diperhatikan apakah tubuhnya sudah terkenan parasit luar berupa caplak ataupun tidak dan tubuhnya terkena jamur (Ring Worm)
             Pakan yang diberikan kepada sapi dalam keadaan fresh feed, keunggulan dari pemberian pakan secara fresh feed dari keadaan pakan yang segar dan aroma yang harum, dapat meningkatkan palatabilitas makan sapi sehingga kebutuhan untuk mencukupi kebutuhan pokok dan kebutuhan produksi dapat segera tersedia kembali. Pakan diberikan sesuai kebutuhan nutrisi sapi  dalam keadaan fresh feed bertujuan agar kualitas pakan yang diberikan tetap baik kandungan nutrisinya.


 C. Pemberian Air Minum
            Air merupakan zat yang penting bagi kehidupan, dan diperlukan oleh setiap makluk hidup. Dalam sebuah usaha peternakan, air merupakan unsur yang penting, salah satunya digunakan sebagai air minum untuk ternak. Sapi  sebaiknya diberikan air minum yang bersih dan segar, dan air minum disediakan ad libitum. Pengisian air dilakukan secara manual oleh petugas kandang. pemberian air bersih yang segar harus tersedia secepat mungkin pada saat pakan diberikan, konsumsi dari bahan kering ditingkatkan oleh konsumsi air yang diberikan. Pemberian air minum untuk sapi dewasa disediakan dump tank system di dalam kandang, dilengkapi dengan pelampung sistem yang berfungsi menjaga air dalam dump tank agar selalu dalam keadaan penuh.
 D. Reproduksi dan Managemen Perawatan Sapi Dara
 Perkawinan adalah suatu usaha untuk memasukan sperma ke dalam alat kelamin betina. Perkawinan pertama seekor sapi dara tergantung pada 2 faktor utama yaitu umur dan berat badan. Apabila perkawinan sapi dara terlalu cepat dengan kondisi tubuh yang terlalu kecil, maka akibat yang terjadi adalah :
 a.  Kesulitan melahirkan
 b. Keadaan tubuhnya yang tetap kecil nantinya setelah menjadi induk sehingga dapat berakibat kemandulan dan rendahnya produksi susu
            Sapi dara sudah siap dikawinkan setelah mencapai umur 15 - 18 bulan dengan berat rata-rata 300 kg, Hal tersebut disebabkan karena sapi yang bersangkutan telah mendapatkan pakan yang cukup dan mencapai berat badan yang di kehendaki serta agar pada kisaran umur 28-30 bulan dapat beranak.
E. Sistem Perkawinan Sapi Dara
 Sistem perkawinan merupakan sebuah gambaran dari beberapa metode perkawinan untuk program pengembakbiakan sapi. Masa berahi seekor sapi cukup singkat, maka perlu pengamatan secara teliti terhadap tanda - tanda berahi seekor ternak agar program perkawinan dapat berjalan sesuai rencana. Sistem perkawinan ternak dapat dilakukan dengan dua cara:
 1. Perkawinan Alami
            Perkawinan alami dilakukan oleh seekor pejantan yang langsung memancarkan sperma kedalam alat reproduksi betina dengan cara kopulasi. Terlebih dahulu pejantan mendeteksi kondisi berahi betina dengan menjilati atau membau di sekitar organ reproduksi betina bagian luar setelah itu pejantan melakukan penetrasi.
 2. Perkawinan Buatan
 Perkawinan buatan sering dikenal dengan Inseminasi Buatan (IB) atau Artificial Insemination (AI) yaitu dengan cara memasukkan sperma kedalam saluran reproduksi betina dengan menggunakan peralatan khusus. Melalui inseminasi buatan (IB), sapi tersebut menunjukkan gejala-gejala berahi dan mencocokkan data yang ada dalam satu siklus.




PENUTUP
Kesimpulan
Sapi perah betina atau heifers merupakan sapi betina yang merupakan calon induk sudah dewasa kelamin (berumur 6-8 bulan) sampai beranak pertama kali. Jadi pada pemeliharaan sapi dara ini harus benar benar intensif karena pada masa inilah sapi akan dipersiapkan untuk bunting sehingga nantinya dapat mengahsilkan pedet yang berkualitas baik.


DAFTAR PUSTAKA
Firman. 2011. Pemeliharaan sapi dara. http://adifirman.wordpress.com /2011/ 04/27/pemeliharaan-sapi-dara/ (diakses pada 20 November. 2013)

Ismail. 2011. Manajemen sapi dara. http://rismanismail2. wordpress.com /201 1/10/16/manajemen-pemberian-pakan-sapi-sapi-dara/ (diakses pada 20 November. 2013)

Mujaidin. 2012. Perawatan sapi dara .http://laporankuahmadmujahidin6133 .blogspot.com/2012/06/perawatan-sapi-dara-heifer.html (diakses pada 20 November. 2013)




0 komentar: