Sunday, July 6, 2014

PEMANFAATAN JERAMI PADI AMONIASI SEBAGAI PAKAN ALTERNATIF TERNAK RUMINANSIA PEMANFAATAN JERAMI PADI AMONIASI SEBAGAI PAKAN ALTERNATIF TERNAK RUMINANSIA

Standard



A.    Latar Belakang
Masalah utama yang dihadapi peternak adalah pakan dimana pakan ini dapat mencapai 70% dari harga produksi. Khususnya untuk ternak ruminansia pakan kasar masih menjadi pakan utama.  Salah satu pakan kasar yang tersedia melimpah adalah jerami, terutama jerami padi.  Hal ini karena jerami padi merupakan limbah pertanian tanaman pangan sebagian besar penduduk Indonesia.
Jerami padi merupakan limbah pertanian terbesar di Indonesia. Pemanfaatan jerami sebagai pakan ternak merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi dampak buruk keberadaan jerami yang tidak dimanfaatkan karena dapat menghemat penggunaan bahan pakan lain sehingga berpotensi untuk meningkatkan populasi ternak (Rusdy, 2012). Dengan pemanfaatan jerami padi sebagai pakan ternak diperlukan adanya perlakuan khusus untuk meningkatkan kandungan nutrisi dan kecernaan dari jerami padi seperti dengan perlakuan amoniasi.
Guna meningkatkan kualitas jerami padi agar dapat dimanfaatkan oleh petani-peternak perlu penerapan suatu teknologi. Salah satu teknik yang mudah, praktis, dan biaya rendah adalah dengan cara amoniasi. Amoniasi merupakan pemberian senyawa nitrogen pada hijauan/jerami yang bertujuan untuk meningkatkan kualitasnya.




B.     Rumusan Masalah
Jerami padi memiliki potensi yang besar sebagai pakan ternak karena ketersediaanya yang melimpah namun penggunaannya belum optimal. Beberapa masalah yang menyebabkan jerami kurang digunakan adalah minimnya pengetahuan peternak mengenai pemanfaatan jerami padi yang dapat digunakan sebagai pakan. Selain itu, pengetahuan masyarakat juga masih minim mengenai adanya perlakuan yang diberikan pada jerami seperti amoniasi.




1.       
PEMBAHASAN
A.    Gambaran Umum Jerami Padi
Limbah pertanian yang dapat dimanfaatkan bagi kelangsungan hidup ternak yaitu jerami padi, jerami jagung, jerami kacang-kacangan, pucuk tebu dll.  Jerami padi sangat potensial sebagai sumber pakan ternak karena mudah didapat, terutama pada musim panen. Namun, kandungan gizi, vitamin dan mineral serta daya cerna jerami padi  relatif rendah (Kushartono, 2001). Jerami padi merupakan limbah pertanian  yang  paling  banyak  tersedia  dan  sering digunakan  sebagai  pakan  pada  saat  persediaan  rumput kurang. Jerami  padi  sebagai  bahan  pakan ruminansia  yang  tergolong  bahan  pakan  yang berkualitas rendah, karena jerami padi tersusun oleh  selulosa,  hemiselulosa,  silika  dan  lignin (Rusdy , 2012).
Jerami padi merupakan limbah pertanian terbesar di Indonesia. Menurut data BPS (2011) produksi gabah kering permusim di Indonesia pada tahun 2010 mencapai 64,9 juta ton. Dengan asumsi berat gabah dengan berat jerami rata-rata 1 : 1, maka produksi jerami di Indonesiapermusim mencapai 64,9 juta. Apabila tiap ekor sapi dapat mengkonsumsi jerami 2% dari berat badan/hari, maka 10 % saja dari jumlah tersebut yang diamoniasi dan diberikan kepada ternak, dapat mensuplai pakan untuk ternak sapi yang berjumlah 15,62 juta ekor dengan berat badan 150 kg selama 133 hari (Rusdy , 2012).
Jerami padi merupakan limbah dari pertanian yang telah diketahui sejak lama sebagai pakan untuk ternak ruminansia. Hal ini karena jerami padi sangat berlimpah jumlahnya. akan tetapi jerami padi mempunyai nilai pembatas sebagai pakan ternak, yaitu nilai nutrisinya yang sangat rendah (Martawidjaja, 2003).

B.     Amoniasi Jerami Padi
Amoniasi adalah pemberian senyawa-senyawa N pada hijauan/jerami yang bertujuan meningkatkan kualitasnya. Sejumlah senyawa N yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas jerami seperti gas amoniak, larutan amoniak, urea, amonium bikarbonat dan urine. Amoniasi yang umum digunakan yaitu amoniasi dengan urea (Rusdy, 2012).
Amoniasi merupakan suatu cara pengolahan jerami padi secara kimiawi dengan menggunakan gas amonia. Namun karena pengadaan gas amonia mahal sehingga dicarilah sumber gas amonia yang murah dan mudah didapat. Salah stau diantaranya adalah dengan menggunakan urea. Urea merupakan senyawa kimia yang mengandung lebih kurang 45% unsur nitrogen. Beberapa manfaat dari amoniasi yaitu memperkaya kandungan protein dua sampai empat kali lipat dari kandungan protein semula, meningkatkan daya cerna, meningkatkan kuantitas konsumsi pakan. Dalam proses amoniasi, amoniak akan berperan untuk menghidrolisa ikatan lignin-selulosa, menghancurkan ikatan hemiselulosa, memuaikan atau mengembangkan serat selulosa sehingga memudahkan penetrasi enzim selulosa, serta meningkatkan kadar nitrogen sehingga kandungan protein kasar juga meningkat (Komar dalam Abdullah, 2008).
Teknik  pengolahan  untuk  meningkatkan  kualitas  jerami  padi  yang  dapat dilakukan  seperti dengan  amoniasi menggunakan  urea.    Amoniasi  jerami  padi menggunakan  urea  dapat  meningkatkan palatabilitas,  konsumsi,  kecernaan  pakan  dan meningkatkan  non  protein  nitrogen  (NPN) (Bata, 2010). Urea merupakan senyawa berbentuk kristal padat yang dapat larut dalam air lalu disemprotkan pada jerami (metode basah), juga dapat diberikan langsung pada jerami sebagai sumber NPN yang biasa disebut metode kering. Dekomposisi urea menjadi NH3 terjadi secara spontan pada temperatur tinggi (diatas 1000c), tetapi pada kondisi lapangan yang dingin kadang-kadang harus dibantu dengan pemberian enzim urease (Rusdy, 2012).        
Menurut Kushartono (2001) Teknologi amoniasi cukup mudah, praktis, biaya rendah, dan hasilnya cukup baik. Sumber amonia yang digunakan sebagai pengolah jerami padi yaitu NH3 dalam bentuk gas dan NH4 dalam bentuk larutan, serta urea dalam bentuk padat. Amonia berfungsi dan berperan dalam melarutkan sebagian dari mineral-mineral silika, memuaikan serat kasar (selulosa) sehingga memudahkan penetrasi enzim dan meningkatkan kandungan protein kasar akibat adanya fiksasi nitrogen.
C.    Jerami Padi Amoniasi Sebagai Pakan Ternak Ruminansia
Doyle et.al. (1986) dalam Rusdy (2012) mendapatkan hasil penelitian tentang pemberian jerami padi pada ternak ruminansia yang hanya diberi jerami tanpa perlakuan apa-apa semuanya menurun pertambahan berat badannya. Sedangkan jerami padi yang di amoniasi banyak yang meningkat berat badannya. Amoniasi dapat meningkatkan mutu jerami dari ransum dibawah kebutuhan pokok (submaintenance) menjadi cukup untuk kebutuhan pokok(maintenance), itupun harus diberikan karbohidrat, mineral dan vitamin untuk memenuhi kebutuhan mikroba rumen dan ternak. Menurut Trach (2004) bahwa, palatabilitas ternak yang diberikan jerami padi amoniasi meningkat dan pertambahan berat badan ternak lebih cepat dibandingkan dengan pemberian jerami tanpa perlakuan apa-apa.


            Tabel 1. Kandungan Nutrisi Jerami Padi
Zat Makanan
Kandungan Nutrisi tanpa Amoniasia
Kandungan Nutrisi dengan Amoniasib
Protein kasar (%)
Serat kasar (%)
Lemak kasar (%)
BETN (%)
Abu (%)

4,50
35
1,55
42
16,50

9,63
33,02
3,22
35,05
20,68
            Sumber : a Djajanegara dalam Kushartono (2001).
b Bata et.al (2014).
            Berdasarkan data pada Tabel 1 diatas dapat dilihat perbandingan kandungan nutrisi dari jeramiyang diberi perlakuan amoniasi dengan yang tidak diberi perlakuan apa-apa. Jerami padi yang telah diberikan perlakuan seperti amoniasi dapat meningkatkan kandungan nutrisi seperti protein kasar yang sebelumnya 4,50% menjadi 9,63% setelah dilakukan amoniasi. Selain itu, kandungan serat kasar dari jerami juga menurun dari 35% menjadi 33,02%. Dengan adanya peningkatan kandungan protein kasar dan penurunan serat kasar, maka kualitas dan kecernaan jerami padi dapat ditingkatkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Zorillarios  et.al dalam Bata (2014) bahwa, Salah  satu  upaya  untuk  meningkatkan kecernaan  jerami  padi  adalah  dengan  cara amoniasi  karena  dapat  meningkatkan kandungan  nitrogen  dan  degradasi  selulosa.
            Preston (1987) dalam Rusdy (2012) melaporkan bahwa sapi yang diberikan jerami padi tanpa amoniasi dan ditambahkan bekatul 1,0. 2,5.\ Dan 2,0 kg/hari meningkat berat badannya masing-masing sebesar 0,38. 0,52 dan 0,58 kg/hari sedangkan yang diberikan jerami padi amoniasi dan ditambahkan bekatul meningkat berat badannya masing-masing 0,59. 0,72 dan 0,87 kg/hari.

            Tabel 2. Kecernaan Zat-Zat Makanan Jerami Padi
Jerami Padi tanpa Amoniasi
Jerami Padi Amoniasi
Bahan Organik (%)
50,57
60,51
NDF (%)
46,51
60,51
Bahan Kering (%)
40,65
50,9
TDN (%)
38,59
46,37
Energi Tercerna (Kcal/g)
1,45
1,99
            Sumber : Chuzaemi dalam Rahadi (2008).
   Berdasarkan data pada Tabel 2 diatas dapat dilihat kecernaan jerami padi amoniasi labih tinggi dibandingkan dengan jerami padi tanpa amoniasi hal ini karena dalam perlakuan amoniasi akan merusak ikatan ester antara lignin dengan karbohidrat struktural. Hal ini sesuai dengan pendapat Rahadi (2008) bahwa Perlakuan terhadap jerami sebelum diberikan ke ternak bertujuan untuk meningkatkan kecernaan dengan jalan meningkatkan tingkat kelarutan lignin atau mengurangi ikatan hidrogen antara lignin atau komponen fenolik dan fraksi dinding sel jerami padi terutama selulosa



KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan
Pemanfaatan jerami sebagai pakan ter nak merupakan suatu alternatif  untuk mengehemat penggunaan bahan pakan karena keberadaan jerami padi yang melimpah. Untuk memanfaatkan jerami padi sebagai pakan ternak diperlukan perlakuan-perlakuan khusus seperti amoniasi untuk meningkatkan kandungan nutrisi dan tingkat kecernaan dari jerami padi.
B.     Saran
Sebaiknya dalam melakukan amoniasi jerami padi menggunakan urea karena selain murah dan sederhana urea juga lebih aman dan mudah dijumpai dimana-mana.



DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, A. 2008. Pembuatan Jerami Padi Amoniasi Sebagai Sumber Pakan Ternak Potensial di Kecamatan Ujung Loe Kabupaten Bulukumba. http://inaabdullah.blogspot.com/2008/10/pembuatan-jerami-padi-amoniasi-sebagai.html. Diakses pada 05 Mei 2014.

Bata, M. 2010.Penambahan molases untuk meningkatkan kualitas amoniasi jerami padi dan pengaruhnya terhadap produk fermentasi rumen secara in-vitro. Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.10(1):15.

Bata, M. 2014. Tingkah laku makan  sapi peranakan ongole yang diberi pakan berbasis jerami padi amoniasi  dengan metode pemberian yang berbeda.Fakultas Peternakan, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.14(1):17

Kushartono. 2001. Teknik Penyimpanan Dan Peningkatan Kualitas Jerami Padi Dengan Cara Amoniasi. Buletin Teknik Pertanian, Jakarta.

Martawidjaja. 2003. Pemanfaatan jerami padi sebagai pengganti rumput untuk ternak ruminansia kecil. Balai Penelitian Ternak, Bogor. 13(3):119.

Rahadi. 2008. Pembuatan Amoniasi Urea Jerami Padi. http//ilmuternak.wordpress.com. diakses pada 03 Juni 2014.

Rusdy, M. 2012.Jerami Amoniasi Sebagai Pakan Alternatif untuk Ternak Ruminansia. Membumi Publishing. Makassar.

Trach, Nguyen. 2004. An evaluation of adoptability of alkali treatment of rice straw as feed for growing beef cattle under smallholders' circumstances. Hanoi Agricultural University, Vietnam16(7):2004.





0 komentar: