Tuesday, November 4, 2014

GREEN ECONOMY

Standard

GREEN ECONOMY
  masa gak tau apa itu green economy.. green itu hijau ..berarti green economy itu ekonomi yg berwarna ijo,, entahlah apanya yg ijo...
pengertian ekonomi hijau dalam kalimat sederhana dapat diartikan sebagai perekonomian yang rendah karbon (tidak menghasilkan emisi dan polusi lingkungan), hemat sumber daya alam dan berkeadilan sosial
Green Ekonomi adalah sebuah rezim ekonomi yang meningkatkan kesejahteraan manusia dan kesetaraan sosial, sekaligus mengurangi risiko lingkungan secara signifikan. Ekonomi Hijau juga berarti perekonomian yang rendah atau tidak menghasilkan emisi karbon dioksida dan polusi lingkungan, hemat sumber daya alam dan berkeadilan sosial. Sedangkan ekonomi hijau ekologis merupakan sebuah model pembangunan ekonomi yang berlandaskan pembangunan berkelanjutan dan pengetahuan ekonomi ekologis.
Green economy atau ekonomi hijau yaitu hasil ekuitas kesejahteraan sosial dan perbaikan manusia, sementara secara signifikan mengurangi risiko lingkungan dan kelangkaan ekologi. Atau secara singkatnya yaitu perekonomian yang tidak merugikan lingkungan hidup.
Dalam ekonomi hijau, pertumbuhan pendapatan dan penciptaan lapangan kerja baru bersumber dari investasi pemerintah dan swasta yang rendah karbon dan polusi, yang efisien dalam pemakaian energi dan sumber daya alam, serta mampu mencegah kerusakan keanekaragaman hayati dan lingkungan.
Investasi hijau perlu didukung oleh dana publik, reformasi kebijakan bahkan oleh perubahan regulasi. Investasi di ekonomi hijau harus terus ditingkatkan dengan berpegang pada prinsip memanfaatkan aset sumber daya alam untuk kepentingan masyarakat, terutama masyarakat miskin yang bergantung pada alam untuk sumber kehidupannya. Konsep ekonomi hijau tidak menggantikan konsep pembangunan yang berkelanjutan namun malah melengkapinya.
Upaya menciptakan kesejahteraan – melalui pencapaian Target Pembangunan Millenium (MDG) – hingga kini masih terus berlangsung, pada saat yang sama, sumber daya alam terus menipis dan kerusakan alam terus terjadi.
Untuk itu, diperlukan konsep ekonomi hijau yang mampu menciptakan kesejahteraan yang merata atau berkeadilan sosial, pada saat yang sama, mampu melestarikan lingkungan dan sumber daya alam.
Berkembangnya konsep ekonomi hijau ini sekaligus mematahkan mitos yang menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak bisa dicapai tanpa mengorbankan lingkungan dan sumber daya alam.
Ekonomi Hijau adalah sebuah rezim ekonomi yang meningkatkan kesejahteraan manusia dan kesetaraan sosial, sekaligus mengurangi risiko lingkungan secara signifikan. Ekonomi Hijau juga berarti perekonomian yang rendah atau tidak menghasilkan emisi karbon dioksida dan polusi lingkungan, hemat sumber daya alam dan berkeadilan sosial.[1] Sedangkan ekonomi hijau ekologis merupakan sebuah model pembangunan ekonomi yang berlandaskan pembangunan berkelanjutan dan pengetahuan ekonomi ekologis.
Saat ini green economy atau ekonomi hijau menjadi sesuatu yang sangat penting dalam menanggulangi dampak perubahan iklim yang terjadi, sebab makin nyata bahwa kita perlu pemikiran ekonomi yang beda dari pemikiran ekonomi biasa ataupun aliran-aliran yang tidak jelas. Sekarang sudah jelas bahwa dunia menuju pada kebutuhan akan penyelamatan baik dari segi kesadaran lingkungan terhadap perubahan iklim maupun pengertian ekonomi yang menunjang pertumbuhan ekonomi.
Ciri ekonomi hijau (green economy) yang paling membedakan dari rezim ekonomi lainnya adalah penilaian langsung kepada modal alami dan jasa ekologis sebagai nilai ekonomi dan akuntansi biaya di mana biaya yang diwujudkan ke masyarakat dapat ditelusuri kembali dan dihitung sebagai kewajiban, kesatuan yang tidak membahayakan atau mengabaikan aset. Untuk tinjauan umum tentang kebijakan pembangunan lingkungan internasional yang menuju ke laporan Ekonomi Hijau Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP).
Ekonomi hijau hanya bisa dipraktikkan atas dasar sejumlah kesadaran. Pertama ialah kesadaran bahwa kerusakan lingkungan sudah semakin parah dan membutuhkan rehabilitasi sekarang juga.
Pola hidup masyarakat modern telah membuat pembangunan sangat eksploitatif terhadap sumber daya alam dan mengancam kehidupan. Pembangunan yang bertumpu pada pertumbuhan produksi terbukti membuahkan perbaikan ekonomi, tetapi gagal di bidang sosial dan lingkungan. Sebut saja, meningkatnya emisi gas rumah kaca, berkurangnya areal hutan serta musnahnya berbagai spesies dan keanekaragaman hayati. Di samping itu adalah ketimpangan rata-rata pendapatan penduduk negara kaya dengan negara miskin.
Konsep ekonomi hijau diharapkan menjadi jalan keluar. Menjadi jembatan antara pertumbuhan pembangunan, keadilan sosial serta ramah lingkungan dan hemat sumber daya alam. Tentunya konsep ekonomi hijau baru akan membuahkan hasil jika kita mau mengubah perilaku.
Terdapat beberapa kendala dinegeri ini untuk menerapkan ekonomi hijau, yaitu pola hidup masyarakat Indonesia telah membuat pembangunan sangat eksploitatif terhadap sumber daya alam dan mengancam kehidupan pembangunan yang bertumpu pada produksi terbukti membuahkan perbaikan ekonomi, tetapi gagal di bidang sosial dan lingkungan. Seperti, meningkatnya jumlah rumah kaca, emisi gas dan berkurangnya areal hutan serta musnahya berbagai spesies dan keanekaragaman hayati dan terjadinya ketimpangan sosial antara masyarakat miskin dan masyarakat kaya. Sedangkan di pemerintahan, bagaimana meminimalisir jajaran birokrasi untuk memudahkan investasi hijau, memulihkan hukum dan peraturan yang konflik satu sama lain, serta dukungan dana.



DAFTAR PUSTAKA




Karimah. 2012. Green Economy. http://karimahpatryani. blogspot.com /2012/11/green-economy.html (diakses pada 10 April 2014)

Wiki. 2013. Ekonomi Hijau http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_Hijau  (diakses pada 10 April 2014)

0 komentar: