Pemeliharaan
anak kerbau
Beberapa perinsip penting pada pemberian pakan
anak kerbau adalah sebagai berikut:
1.
Pemberian makanan disesuaikan dengan berat badan.
2.
Pemberian makanan dengan waktu yang teratur.
3.
Yang berhubungan dengan peralatan makanan harus dalam keadaan higinies.
4.
Susu yang diberikan harus dipanaskan terlebih dahulu pada suhu 39o C 119
5. Pemberian susu dilakukan 3 – 4 kali sehari
sampai umur satu minggu, kemudian menjadi 2 kali perhari pada akhir umur 2
minggu, dan dilanjutkan sampai umur 60 atau 90 hari.
6. Pemberian susu/makanan harus sesuai dengan
kebutuhan untuk mencegah kelebihan makanan selama umur satu bulan.
7. Air minum disediakan secara ad libitum dan
alas kandang harus senantiasa dalam keadaan kering untuk mencegah terserang
radang paru-paru (pneumonia).
8. Anak kerbau diberi makanan hijauan kering (hay)
yang berkualitas tinggi misalnya dari leguminosa.
9. Pemberian feed additive yang mengandung antibiotika
dalam susu atau campuran konsentrat.
10. Anak kerbau disapih pada umur 60 – 90 hari
dengan cara pemberian susu sedikit demi sedikit sebelum umur tersebut. Pada
umur 3 bulan anak kerbau diberi calf starter 1,5 – 2 kg per hari.
Pemelihataan
Kerbau Dara
Kerbau dara perlu mendapat perhatian karena sangat
mempengaruhi penampilan produksi. Kerbau dara yang mendapat pemeliharaan yang
baik dapat dikawinkan pada umur sekitar 30 – 36 bulan dengan bobot badan 300 –
350 kg. Akan tetapi pada kondisi pemeliharaan dan makanan yang tidak baik
perkawinan pertama baru bisa dilakukan pada umur di atas 44 bulan. Beberapa
faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan kerbau dara
1.
Sumber Hijauan
Dengan pemberian pakan hijauan yang ditambahkan
legum, pertumbuhan kerbau dara bisa mencapai + 370 gram per hari. Jika
ditambahkan sedikit pakan konsentrat yang kaya energi dapat memperbaiki laju
pertumbuhannya yaitu + 465 gram per hari.
2.
Penyemperotan Air
Sebaiknya kerbau diberi banyak kesempatan untuk
berkubang atau semprotan air pada badannya. Pada peternakan kerbau yang
memelihara sampai 5 ekor tidaklah ekonomis untuk membuat suatu tempat kubangan.
Sebagai gantinya kerbau dimandikan sekali atau dua kali sehari tergantung pada
kondisi lingkungan atau badan kerbau disemprot dengan air.
3.
Faktor lain
Faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan kerbau
dara / jatan muda
yaitu;
bangsa, jenis kelamin, keadaan iklim, susunan ransum dan jumlah pemberian pakan
dan lain-lain.
(Ambo
ako. 2012. Ilmu Ternak Perah Daerah Tropis. Makassar: IPB Press)
Pemeliharaan
Kerbau Bunting dan Beranak (Laktasi)
Perhatian khusus dalam pemeliharaan kerbau bunting
adalah penting, begitu juga pada waktu beranak supaya kerbau dalam keadaan
menyenangkan. Pada Peternakan kerbau perah yang mendapat pemeliharaan yang
baik, berahi pertama dicapai pada umur 30 – 36 bulan dan lama bunting 310 + 5
hari. Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan pada kerbau yang sedang
bunting, menyelang beranal antara lain:
1. Hitung
perkiraan tanggal melahirkan dan pindahkan kerbau tersebut ke kandang beranak
kira-kira 3 – 5 hari sebelum melahirkan.
2. Kandang
beranak harus dalam keadaan steril dan diberi alas berupa jemi kering.
3. Kerbau
yang beranak ke dua ke atas harus dikeringkan (tidak diperah) selama 6 – 8
minggu sebelum melahirkan. Selama 4 – 5 hari sebelum pemerahan dihentikan,
kerbau tidak diberikan konsentrat dan diberi hijauan yang berkualitas rendah.
Pada waktu tersebut kerbau hanya diperah satu kali sehari yang sebelumnya
diperah dua kali sehari dan kemudian tidak diperah sama sekali pada hari ke 7 –
ke 10. Hal ini dilakukan pada kerbau yang produksi susunya tinggi.
4. Pada
kerbau yang kering kandang selama 6 – 8 minggu harus diberi makanan yang
berkualitas baik, supaya pada waktu melahirkan kondisi badannya tetap baik.
Makanan yang diberikan adalah hijauan yang berkualitas baik secara ad
libitum dan konsentrat sebanyak 2 – 3 kg per hari.
5. Pada
10 – 15 hari sebelum melahirkan, kerbau diberi makanan yang bersifat laksatif
yaitu hijauan segar bukan silase. Jika diberi pakan hijauan yang kering maka
perlu diberi konsentrat (campuran dedak padi dan bungkil kacang tanah dengan
perbandingan 2 : 1) sebanyak 1 kg per ekor per hari. Kerbau yang baru
melahirkan umumnya merasa haus maka perlu disediakan air minum. Dalam keadaan
dingin air minum perlu dihangatkan pada suhu 39oC. Makanan yang bersifat
laksatif yang diberikan sebelum beranak harus diteruskan beberapa hari setelah
melahirkan dan makanan tersebut secara perlahan-lahan. diganti makanan untuk
berproduksi susu dalam masa 7 – 10 hari. Biasanya placenta keluar dalam waktu 6
jam setelah melahirkan, tetapi kadang agak lama. Jika 20 – 24 jam setelah
melahirkan placenta tidak keluar, maka perlu dipanggilkan dokter hewan atau
mantri hewan. Jika placenta dibiarkan dalam uterus lebih dari waktu tersebut di
atas maka dapat menyebabkan pembusukan dan keracunan, dan produksi susu menurun
secara drastis serta menyebabkan gangguan reproduksi (infertilitas). Anak yang
baru lahir harus diusahakan agar mendapat kolostrum dari induknya. Anak kerbau
yang lemah dan sukar untuk menyusu pada induknya harus dibantu. Biasanya
pemerahan kerbau yang baru pertama kali melahirkan membutuhkan suatu perhatian
khusus dalam penanganan dan pendekatannya dari tukang perah. Sebenarnya kerbau
lebih mudah dilatih dari pada sapi, dan kerbau dapat diperah di kandang atau
dimana saja di tempat yang bersih.
0 komentar:
Post a Comment