Monday, November 28, 2016

MANAJEMEN PEMELIHARAAN KERBAU PERAH DARI PEDET SAMPAI LAKTASI

Standard



Pemeliharaan anak kerbau
Beberapa perinsip penting pada pemberian pakan anak kerbau adalah sebagai berikut:
1. Pemberian makanan disesuaikan dengan berat badan.
2. Pemberian makanan dengan waktu yang teratur.
3. Yang berhubungan dengan peralatan makanan harus dalam keadaan higinies.
4. Susu yang diberikan harus dipanaskan terlebih dahulu pada suhu 39o C 119
5. Pemberian susu dilakukan 3 – 4 kali sehari sampai umur satu minggu, kemudian menjadi 2 kali perhari pada akhir umur 2 minggu, dan dilanjutkan sampai umur 60 atau 90 hari.
6. Pemberian susu/makanan harus sesuai dengan kebutuhan untuk mencegah kelebihan makanan selama umur satu bulan.
7. Air minum disediakan secara ad libitum dan alas kandang harus senantiasa dalam keadaan kering untuk mencegah terserang radang paru-paru (pneumonia).
8. Anak kerbau diberi makanan hijauan kering (hay) yang berkualitas tinggi misalnya dari leguminosa.
9. Pemberian feed additive yang mengandung antibiotika dalam susu atau campuran konsentrat.
10. Anak kerbau disapih pada umur 60 – 90 hari dengan cara pemberian susu sedikit demi sedikit sebelum umur tersebut. Pada umur 3 bulan anak kerbau diberi calf starter 1,5 – 2 kg per hari.
Pemelihataan Kerbau Dara
Kerbau dara perlu mendapat perhatian karena sangat mempengaruhi penampilan produksi. Kerbau dara yang mendapat pemeliharaan yang baik dapat dikawinkan pada umur sekitar 30 – 36 bulan dengan bobot badan 300 – 350 kg. Akan tetapi pada kondisi pemeliharaan dan makanan yang tidak baik perkawinan pertama baru bisa dilakukan pada umur di atas 44 bulan. Beberapa faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan kerbau dara
1. Sumber Hijauan
Dengan pemberian pakan hijauan yang ditambahkan legum, pertumbuhan kerbau dara bisa mencapai + 370 gram per hari. Jika ditambahkan sedikit pakan konsentrat yang kaya energi dapat memperbaiki laju pertumbuhannya yaitu + 465 gram per hari.
2. Penyemperotan Air
Sebaiknya kerbau diberi banyak kesempatan untuk berkubang atau semprotan air pada badannya. Pada peternakan kerbau yang memelihara sampai 5 ekor tidaklah ekonomis untuk membuat suatu tempat kubangan. Sebagai gantinya kerbau dimandikan sekali atau dua kali sehari tergantung pada kondisi lingkungan atau badan kerbau disemprot dengan air.
3. Faktor lain
Faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan kerbau dara / jatan muda
yaitu; bangsa, jenis kelamin, keadaan iklim, susunan ransum dan jumlah pemberian pakan dan lain-lain.
(Ambo ako. 2012. Ilmu Ternak Perah Daerah Tropis. Makassar: IPB Press)

Pemeliharaan Kerbau Bunting dan Beranak (Laktasi)
Perhatian khusus dalam pemeliharaan kerbau bunting adalah penting, begitu juga pada waktu beranak supaya kerbau dalam keadaan menyenangkan. Pada Peternakan kerbau perah yang mendapat pemeliharaan yang baik, berahi pertama dicapai pada umur 30 – 36 bulan dan lama bunting 310 + 5 hari. Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan pada kerbau yang sedang bunting, menyelang beranal antara lain:
1.      Hitung perkiraan tanggal melahirkan dan pindahkan kerbau tersebut ke kandang beranak kira-kira 3 – 5 hari sebelum melahirkan.
2.      Kandang beranak harus dalam keadaan steril dan diberi alas berupa jemi kering.
3.      Kerbau yang beranak ke dua ke atas harus dikeringkan (tidak diperah) selama 6 – 8 minggu sebelum melahirkan. Selama 4 – 5 hari sebelum pemerahan dihentikan, kerbau tidak diberikan konsentrat dan diberi hijauan yang berkualitas rendah. Pada waktu tersebut kerbau hanya diperah satu kali sehari yang sebelumnya diperah dua kali sehari dan kemudian tidak diperah sama sekali pada hari ke 7 – ke 10. Hal ini dilakukan pada kerbau yang produksi susunya tinggi.
4.      Pada kerbau yang kering kandang selama 6 – 8 minggu harus diberi makanan yang berkualitas baik, supaya pada waktu melahirkan kondisi badannya tetap baik. Makanan yang diberikan adalah hijauan yang berkualitas baik secara ad libitum dan konsentrat sebanyak 2 – 3 kg per hari.
5.      Pada 10 – 15 hari sebelum melahirkan, kerbau diberi makanan yang bersifat laksatif yaitu hijauan segar bukan silase. Jika diberi pakan hijauan yang kering maka perlu diberi konsentrat (campuran dedak padi dan bungkil kacang tanah dengan perbandingan 2 : 1) sebanyak 1 kg per ekor per hari. Kerbau yang baru melahirkan umumnya merasa haus maka perlu disediakan air minum. Dalam keadaan dingin air minum perlu dihangatkan pada suhu 39oC. Makanan yang bersifat laksatif yang diberikan sebelum beranak harus diteruskan beberapa hari setelah melahirkan dan makanan tersebut secara perlahan-lahan. diganti makanan untuk berproduksi susu dalam masa 7 – 10 hari. Biasanya placenta keluar dalam waktu 6 jam setelah melahirkan, tetapi kadang agak lama. Jika 20 – 24 jam setelah melahirkan placenta tidak keluar, maka perlu dipanggilkan dokter hewan atau mantri hewan. Jika placenta dibiarkan dalam uterus lebih dari waktu tersebut di atas maka dapat menyebabkan pembusukan dan keracunan, dan produksi susu menurun secara drastis serta menyebabkan gangguan reproduksi (infertilitas). Anak yang baru lahir harus diusahakan agar mendapat kolostrum dari induknya. Anak kerbau yang lemah dan sukar untuk menyusu pada induknya harus dibantu. Biasanya pemerahan kerbau yang baru pertama kali melahirkan membutuhkan suatu perhatian khusus dalam penanganan dan pendekatannya dari tukang perah. Sebenarnya kerbau lebih mudah dilatih dari pada sapi, dan kerbau dapat diperah di kandang atau dimana saja di tempat yang bersih.


0 komentar: