Saturday, November 16, 2013

SIKLUS BIRAHIPADA TERNAK SAPI

Standard

PENDAHULUAN

·         Latar Belakang
hah?? birahii? iya,, kalian gak salah baca. BI RA HI,, atau dalam bahasa kerennya disebut ngaceng,hahah
Pada ternak mamalia dewasa fluktuasi berbagai hormon reproduksi dikenal sebagai siklus estrus yang terdiri atas proestrus, estrus, mesestrus dan diestrus atau secara global umunya dikenal dengan phase folikel (fase pertumbuhan, yang ditandai dengan level estrogen tinggi, sedangkan fase luteal memiliki waktu yang cukup panjang ditandai dengan perkembangan corpus luteum dan kadar progreteron tinggi) sekresi FSH terjadi secara ritmis selama 4-5 hari sebelum birahi, menjelang fase luteal berakhir konsentrasi FSH dalam plasma meningkat dan akan merangsang pertumbuhan folikel.
 Dalam waktu yang cukup singkat dibawah pengaruh FSH dan estradiol 17 ß terjadi pembentukan reseptor-reseptor untuk kedua macam hormon tersebut, sedangkan pada sel-sel granula juga terjadi induksi pembentukan reseptor untuk LH.
 Ditinjau dari produksi susu yang tinggi dan kondisi pakan yang buruk, maka hipofungsi ovarium mungkin adalah penyebab utama kegagalan reproduksi pada sapi perah. Kegagalan estrus atau anestrus pada ternak sapi merupakan gejala utama dari banyak faktor lain yang mempengaruhi siklus birahi. Anestrus akibat hipofungsi ovarium sering berhubungan dengan gagalnya sel-sel folikel menanggapai rangsangan hormonal, adanya perubahan kuantitas maupun kualitas sekresi hormonal, menurunnya rangsangan yang berhubungan dengan fungsi hipotalamus
TINJAUAN PUSTAKA
·         Pengertian Siklus Birahi
Berahi atau estrus atau heat, didefinisikan sebagai periode waktu dimana betina menerima kehadiran pejantan, kawin , atau dengan kata lain dara atau betina sudah aktif aktivitas sexualitasnya. Lamanya waktu siklus berahi dari seekor hewan dihitung dari mulai munculnya berahi, sampai munculnya berahi lagi pada periode berikutnya.
·         Periode Siklus Berahi
Lamanya waktu yang digunakan dalam sertiap periode berbeda-beda dalam setiap spesies.
Beberapa Spesies Hewan Ternak

Sapi
Domba
Kambing
Babi
kuda
Siklus Birahi(hari)
21
17
20
20
22
Matestrus(hari)
3-4
2-3
-
-
2-3
Diestrus(hari)
10-14
10-12
-
-
10-12
Proetrus(hari)
3-4
2-3
2-3
2-3
2-3
Estrus (jam)
12-18
24-36
24-36
34-38
96-192

A. PROESTRUS
Periode ini dimulai dari saat beregrasinya corpus luteum sampai hewan benar-benar berahi. Pada saat ini hewan telah memperlihatkan tanda-tanda berahi,tetapi belum bersedia untuk melakukan kopulasi. Hal ini mungkin disebabkan karena kadar estrogen yang dihasilkan oleh folikel belum cukup untuk memalingkan kehendak betina untuk menerima hewan jantan. Perubahan alat kelamin bagian dalam, terlihan pada ovariumnya, dimana terjadi pertumbuhan folikel yang cepat sekali dari folekel terties menjadi folikel de Graaf. Uterus dan oviductebih banyak mengandung pembuluh darah dari pada biasanya. Kelenjer-kelenjer endo metrium tumbuh memanjang, cervix mulai merilex dan kelenjer-kelenjer lendir mulai bereaksi.
Berdasarkan kadar hormon yang dihasilkan oleh ovarium, beberapa ahli reproduksi membagi siklus berahi atas 2 fase yaitu:
-          Fase Estrogenik (fase folikel)
-          Fase ini menggabungkan fase proestrus dan estrus
-          Fase Prostegenik (fase luteal)
-          Fase ini menggabungkan fase Etestrus dan diestrus
B. ESTRUS
Periode ini dapat ditandai dari tingkah laku hewan yang bersangkutan,seperti:
-          Berusaha menunggangi sapi lain
-          Vulva membengkak dan dari vulva keluar lendir yang jernih yang biasanya melekat pada bagian pantat atau flankks
-          Aktivitas fisik meningkat pada hari berahi, sapi keliatan gelisah ingin keluar kandang
-          Melenguh-lenguh dan pangkal ekor terlihat sedikit terangkat
-          Pada sapi betina dara, pada waktu berahisering terlihat vulvanya bewarna sedikit kemerah-merahan
Pada sore hari lama berahinya lebih lebih panjang sekitar 2-4 jam. Saat terjadinya ovulasi bila dihubungkan dengan berahi, pada sapi adalah 10-12 jam sesudah akhir berahi,pada doba pada pertengahan akhir berahi, pada babi sekitar pertengahan berahidan pada kuda satu sampai dua hari sebelum berahi berakhir.
C. METESTRUS (POSTESTRUS)
Periode ini ditandai dengan tidak terlihat tau telah terhentinyaberahi. Sel-sel granulosa folikel dibagian bekas ovum yang berevolusi betrtumbuh dengan cepat membentuk corpus luteum (corpora klutea pada hewan yang multipel ovulasi) dibawah pengaruh LH dari Adenohypophysa. Corpus luteum yang terbentuk menghasilkan progesteron, yang menghambatsekresi FSH. Akibatnya pematangan folikel tertier menjadi folikal de Graaf terhenti. Pada saat ini terjadi perubahan pada uterus untuk menyiapkan diri memelihara perkembangan embrio. Pada sapi selama awal metestrus kadang-kadang terlihat pendarahan (haemorrhagi). Pendarahan ini disebabkan karena pecahnya kapiler yang sangat hiperhaemis pada lapisan epitel dinding uterus akibat penurunan estrogen.
D. DIESTRUS
Periode dietrus adalah periode terpanjang diantara keempat periode siklus berahi.Periode ini terjadi pada hari kelima pada sapi,pada babi dan domba hari keempat, dan hari kedelapan pada kuda. Dalam periode ini corpus luteum sudah berfungsi sepenuhnya. Endometrium menebal, kelenjer dan urat daging uterus berkembanmg untuk merawat embrio dari hasil pembuahan danuntuk pembentukan plasenta. Bila nmemang terjadi pembuahan keadaan ini berlanjut sealama kebuntingan,dan corpus luteum tetap bertahan sampai terjadi kelahiran, dan corpus lutemnya dinamakan corpus luteum gravidatum. Bila tidak terjadi pembuahan, corpus luteum akan beregrasi. Pada sapi regresi corpus luteum terjadi pada hari ke-16 atau 17 siklus berahi.
E. Anestrus
 Anestrus mengacu pada fase siklus seksual ketika beristirahat. Ini biasanya sebuah acara musiman dan dikendalikan oleh paparan cahaya melalui kelenjar pineal yang melepaskan melatonin. Melatonin dapat menahan rangsangan reproduksi-hari panjang peternak dan merangsang reproduksi di hari pendek peternak. Melatonin berpikir untuk bertindak dengan mengatur hipotalamus kegiatan denyut gonadotropin-releasing hormone. Anestrus diinduksi oleh waktu tahun, kehamilan, laktasi, signifikan sakit, dan mungkin usia.
·         Mekanisme Hormonal dalam Siklus Birahi
Pada dasrnya siklus berahi diatur oleh oleh keseimbangan antara hormon-hormon steroid dan protein dari ovarium dan hormonp-hormon gonadotropin dari hipopisa anterior. Progesteron mempunyai suatu pengaruih dominan terhadap siklus berahi. Selama periode diestrus, ketika konsentrasi progesteron tinggi, konsentrasi FSH, LH dan sisa total Estrogen relatif rendah. Saat ini pada beberapa spesies dapat dideteksi adanya pertubuhan folikel, tetapi sangat lambat bila dibandingkan bila yang terjadi 2 atau3 hari menjelang terjadinya ovulasi. Demikian juga selama kebuntingan, konsentrasi progesteron yang tinggi menahan pelepasan hormon-hormon gonadotropin ytanng dapat menyebabkan munculnya tingkah laku berahi. Kejadian ini merupakan kontrol dari progesteron terhadap hormon gonadotropin, dengan mekanisme kerja umpan balik negatif.
Pada akhir diestrus, PGF 2-alpha dari uterus menyebabkan tejadinya regresi corpus luteum. Bersamaan dengan ini terlihat konsentrasi progesteron dalam dalah menurun dengan tajam. Penurunan yang tiba-tiba ini menyebabkan timbulnya rangsangan pada hipofisis anteerior, ditambah deangan hilangnya blokade dari progesteron menyebabkan terjadinya pelepasan FSH,LH dan LTH. Dengan bertumbuhnya folikel, terjadi suatu gelombang estrogen yang menyebabkan munculnya keinginan dan tingkah laku berahi,dan merupakan picu terhadap pelepasan LH oleh hipopisis anterior melalui mekanisme umpan balik positif. Setelah terjadinya ovulasi, di bekas tempat ovum yang berevolusi terbentuk corpus luteum. Menjelang hari ke 4 atau 5 siklus, peningkatan progesteron sudah dapat dideteksi, yang merupakan petunjuk dimulainya periode diestrus. LH dengan LTH merawat corpus luteum untuk berfungsi pada hewan ternak. Lh bekerja untuk mempertahankan funsi ini dengan peningkatan aliran darah melalui corpus luteum. Sebaliknya PGF 2-alpha menutup aliran darah ke corpus luteum yang menyebabkan tidak terjadinya sintesis progestin oleh corpus luteum, dan regresi corpus luteum.



PENUTUP
·                   Kesimpulan
-          Berahi atau estrus atau heat, didefinisikan sebagai periode waktu dimana betina menerima kehadiran pejantan, kawin , atau dengan kata lain dara atau betina sudah aktif aktivitas sexualitasnya. Lamanya waktu siklus berahi dari seekor hewan dihitung dari mulai munculnya berahi, sampai munculnya berahi lagi pada periode berikutnya.
-          Terdapat empat fase dalam siklus birahi yaitu proestrus, estrus, matestrus, diestrus an anestrus.



DAFTAR PUSTAKA
Dhan.2009. Siklus Birahi pada Sapi. http://nurahmadhan. blogspot. com/ 2009/12/siklus-birahi-pada-ternak.html

Junaedi. 2011. Siklus birahi. http://peternakanjunaedi. blogspot.com/ 2011 /03/praktikum-pengamatan-birahi-pada-sapi.html

Sonjaya, H. 2012. Fisiologi Ternak. Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, Makassar.



0 komentar: